Sriwijaya FC gunakan pita hitam lawan Bhayangkara FC

id sfc, sriwijaya fc,rahmad darmawan,rd,sfc gunakan pita hitam kenang zulkarnain lubis,pita hitam,mengenang zulkarnain lubis,dodi reza,presiden klub sfc

Sriwijaya FC gunakan pita hitam lawan Bhayangkara FC

Dpdi Reza sedang berada di ruang ganti pemain Sriwijaya FC menjelang laga melawan Bali United di Bali, Rabu (14/2).

....Beliau juga turut berjasa memajukan sepak bola di Sumsel. Sejak tahun 2012 di Muba, bahkan ditutup usia sebagai pelatih sepakbola di PALI. Saya selaku Presiden SFC turut berbela sungkawa. Nanti pada pertandingan kami menggunakan pita hitam sebaga
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Para pemain Sriwijaya FC akan menggunakan pita hitam pada laga melawan Bhayangkara FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu sore, sebagai wujud turut berduka atas meninggalnya mantan pemain Timnas Zulkarnain Lubis.

Zulkarnain yang dikenal dengan julukan Maradona-nya Indonesia ini meninggal dunia pada Jumat (11/5) pukul 07.45 WIB di RS Pertamina Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PAL), Sumatera Selatan.

Presiden Klub SFC Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, Sriwijaya FC turut berbela sungkawa atas meninggalnya Zulkarnain Lubis yang menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 59 tahun.

"Beliau juga turut berjasa memajukan sepak bola di Sumsel. Sejak tahun 2012 di Muba, bahkan ditutup usia sebagai pelatih sepakbola di PALI. Saya selaku Presiden SFC turut berbela sungkawa. Nanti pada pertandingan kami menggunakan pita hitam sebagai tanda kehormatan di laga nanti," kata Dodi.

Zulkarnain Lubis pernah memperkuat PSMS Medan (1979-1980) dan Mercu Buana Medan (1981-1982), sebelum memperkuat klub-klub elite di Pulau Jawa, di antaranya Yanita Utama Bogor.

Pria asal Binjai itu juga pernah berseragam Tim Nasional Indonesia pada berbagai ajang dari tahun 1983 - 1986. Menurut rencana, suami dari anggota Komite Eksekutif PSSI Papat Yunisal ini akan dimakamkan di Bandung.

Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan mengatakan di masa jayanya, Zulkarnain merupakan sosok pemain yang sulit ditaklukkan karena memiliki skill di atas rata-rata.

"Hingga kini saya tidak pernah melihat ada pemain Indonesia yang seperti Zulkarnain Lubis. Dia bisa meliuk-liuk melewati pemain sambil membawa bola, persis seperti Maradona," kata Rahmad.

Rahmad mengenang dirinya pernah bertemu di pertandingan Pekan Olahraga Nasional tahun 1981 yang mempertemukan Jakarta dan Sumatera Utara.

Setelah itu, dirinya sama-sama memperkuat Timnas selama beberapa tahun. Lepas itu, hubungan pertemanan terus berlanjut hingga sekarang, bahkan sering melakukan pertandingan antarmantan pemain Timnas.

"Terakhir saya bertemu saat Piala Pertiwi di Palembang. Saya sempat ngobrol, tapi tidak mengobrol bola, cerita hal-hal lain. Dia sosok yang enak diajak bicara, blak-blakan, apa adanya dan terkadang lucu juga," kenang Rahmad.