Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kawasan Ekonomi Khusus terintegrasi dengan Pelabuhan Samudera Tanjung Carat, Tanjung Api Api, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan sesuai permintaan pengusaha yang akan menamamkan modal di wilayah tersebut.
Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (PT SMS) IGB Surya Negara di Palembang, Jumat mengatakan, pengusaha menginginkan agar Kawasan Ekonomi Khusus menyatu dengan pelabuhan dalam Tanjung Carat.
Hal ini karena dengan adanya akses yang menyatu sehingga untuk memudahkan ekspor dan impor, ujar dia.
Bukan itu saja tetapi hasil dari Kawasan Ekonomi Khusus lebih mudah dikirim keluar negeri, kata dia.
Sehubungan itu Kawasan Ekonomi Khusus menyatu dengan pelabuhan Tanjung Carat dan itu sudah lama disetujui, ujar dia.
Dia mengatakan, mengenai pengembangan kawasan tersebut saat ini pihaknya terus memaksimalkan fasilitas pendukung.
Selain itu juga memaksimalkan ganti rugi lahan di Kawasan Ekonomi Khusus tersebut, kata dia.
Menurut dia, kesemua itu dilakukan agar kawasan tersebut secepatnya terealisasi sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
Memang, lanjut dia, kawasan tersebut sebagai pendongkrak perekonomian Sumsel sekaligus menambah lapangan kerja.
Hal ini karena di kawasan tersebut akan dibangun proyek besar dan kecil termasuk hilirisasi produk unggulan daerah, tambah dia.
Berita Terkait
3.345 orang menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api pada H+3
Senin, 15 April 2024 18:38 Wib
Mobil pemudik tertabrak KA di Serang
Sabtu, 13 April 2024 22:47 Wib
KAI Palembang sebut jumlah penumpang capai 40.202 orang
Jumat, 12 April 2024 16:37 Wib
Polres OKU tingkatkan pengamanan di Stasiun Baturaja , penumpang arus mendominasi
Jumat, 12 April 2024 15:36 Wib
5.951 pemudik menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api
Selasa, 9 April 2024 8:23 Wib
KAI ingatkan soal aturan bagasi penumpang selama arus mudikLebaran
Jumat, 5 April 2024 15:14 Wib
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
PT KAI Tanjungkarang sebut 23.320 pemudik gunakan kereta api
Rabu, 3 April 2024 9:28 Wib