Masyarakat Bengkulu Selatan belanja rokok Rp222 juta /hari

id rokok,berita sumsel,berita palembang,berita antara,beli rokok, sehari beli rokok, bengkulu selatan

Masyarakat Bengkulu Selatan belanja rokok Rp222 juta /hari

Dokumentasi- Seorang warga sedang merokok (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

Bengkulu Selatan (ANTARA News Sumsel) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Redhwan Arif, mengatakan rokok tak hanya memberikan sumbangan buruk bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga memicu kemiskinan.

"Berdasarkan survei yang kami lakukan, masyarakat Bengkulu Selatan belanja 215 ribu batang rokok per hari. Bila diuangkan, jumlahnya sekitar Rp222 juta," kata Redhwan Arif di Manna, Selasa.

Menurutnya, sebanyak 70 persen konsumen rokok di Bengkulu Selatan merupakan masyarakat desa yang dipicu kebiasaan, sugesti, rendahnya pengetahuan serta Peraturan Daerah tentang larangan rokok yang mangkrak.

"Kebiasan merokok yang dilakukan orangtua menular kepada anak-anaknya, sehingga rokok menjadi warisan turun-temurun keluarga," kata Redhwan.

Ia juga menambahkan, meski Perda tentang larangan merokok telah disahkan badan legislatif setahun lalu, namun penerapannya belum maksimal. Ancaman pidana kurungan selama tiga hari atau denda Rp1 juta, belum dilaksanakan oleh Satpol PP, sebagai instansi penegak aturan.

"Akibatnya masyarakat dibebankan dengan belanja rokok hingga Rp6,6 miliar per bulan. Kami pernah menemukan hutang masyarakat di warung-warung bukan untuk membeli susu, melainkan hutang belanja rokok," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengemukakan tingginya konsumsi rokok berdampak terhadap rendahnya kualitas kesehatan masyarakat di Bengkulu Selatan.

"ISPA menjadi penyakit yang paling banyak dialami masyarakat. Tahun 2017, penderita ISPA mencapai lebih 2.500 kasus," tutur Redhwan Arif.

Ia optimistis pihaknya dapat memutus mata rantai kebiasaan merokok yang dilakukan masyarakat di Bengkulu Selatan.

"Kami terus melakukan sosialisasi tentang larangan dan bahaya merokok, dari tingkat desa, kecamatan hingga ke sekolah-sekolah. Kami berharap masyarakat dapat berpikir tentang dampak negatif rokok, yang tidak hanya merusak kesehatan tetapi juga memiskinkan," imbuhnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Selatan dalam hasil surveinya selama beberapa tahun terakhir, menunjukkan bahwa rokok menjadi barang konsumsi terbesar ke tiga setelah makanan jadi dan padi-padian.