"Tahun ini siswa SDLB yang ikut UN hanya dua orang yakni Taufik dan Maulana, jumlahnya sama seperti tahun kemarin," kata Kepala SLB Palembang Suwardi.
Pelaksanaan ujian nasional sekolah dasar di Palembang selama tiga hari yakni 3 - 5 Mei pada hari pertama mengujikan mata pelajaran bahasa Indonesia sebanyak 50 soal selama 120 menit.
Hari jumat dan sabtu mata pelajaran Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing 40 soal diberlakukan sama baik SD umum maupun Luar Biasa.
Sebelum pelaksanaan UN pihak SLB sudah melatih kedua siswa untuk cermat membaca soal berbentuk huruf braille agar tidak ada kesalahan dalam memahami soal ujian.
"Mereka kami beri latihan menjawab soal-soal UN tahun kemarin agar mereka tidak gugup menjawab soal," tambah Suwardi.
Taufik sendiri menderita kebutaan total sementara Maulana menderita Low vision atau masih ada sisa penglihatan tetapi hanya untuk benda berukuran besar.
Kedua siswa SLB ini mengikuti ujian nasional dengan pengawasan dua pengajar.
Sekolah Luar Biasa Palembang tahun ini memiliki 34 siswa binaan dari jenjang SD, SMP dan SMA dengan bantuan 16 orang pengajar termasuk relawan.
