Bisnis Koi bernilai jutaan rupiah, bagaimana memulainya?

id ikan Koi,koi

Bisnis Koi bernilai jutaan rupiah, bagaimana memulainya?

Sumsel dapat Rekor MURI pengumpulan Koi Kawarimono terbanyak se Indonesia, Minggu (22/4) (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Ikan Koi tidak benar-benar sensitif, persoalan utamanya adalah banyak yang belum paham cara penanganannya, karena air PAM itu saja sudah bisa, asal di filter, atau airnya ditandon yakni didiamkan selama 4-5 hari supaya kandungan kimia air menguap sem
Palembang (ANTARA News Sumsel) – Bisnis Koi yang diganderungi banyak penghobi ikan hias asal jepang memiliki nilai profit hingga jutaan rupiah, masyarakat awam pun banyak yang mulai ikut meggeluti hobi tersebut.

Seorang petani Ikan Koi asal Kediri, Anjar mengaku bisa memperoleh keuntungan hingga 100 juta perbulan dari budidaya ikan Koi dimana pangsa Pasar terbesarnya adalah Malaysia, hal ini diungkapkannya di Palembang.

Pakar Ikan Koi dari KOIS Jakarta, Benwardi Gonawan  mengatakan ikan Koi termasuk sensitif dengan lingkungan, artinya kondisi  kolam tempat ikan hidup adalah yang pertama kali diperhatikan jika seseorang ingin menggeluti hobi atau bisnis ikan hias Koi.

“Ikan Koi lumayan sensitif, kalau mau coba pelihara siapkan dulu kolam dengan sistem yang baik, sesuai standar yakni ada alat filter khusus selama pemeliharaan,” kata Benwardi di Palembang.

Kedua dalam memilih jenis ikan juga dibedakan berdasarkan kebutuhan, jika hanya sebaas memelihara cukup pakai ikan dari lokal saja, tetapi kalau untuk kebutuhan show, lomba atau bisnis, lebih baik mengimpor langsung dari jepang. 

Seorang penggiat bisnis Koi asal Palembang yang memiliki showroom khusus Koi, Endrew Steven mengatakan filter kolam terbagi dalam dua jenis yakni filter mekanik dan filter biologis.

Filter mekanik berfungsi untuk menyaring kotoran yang berat seperti kotoran ikan, sedangkan filter biologis menyaring zat-zat yang tidak dibutuhkan kolam seperti nitrat dan amoniak.

Soal pemilihan ikan, Endrew menyarankan kepada penggiat awam untuk memulai dari ikan-ikan koi lokal dari ukuran kecil, atau jika memang ingin langsung kualitas terbaik bisa mengimpor dari Jepang dengan bantuan komunitas yang berpengalaman.

Endrew sendiri baru dua tahun belakang menekuni bisnis Koi dan sempat ke Jepang untuk memilih langsung ikan-ikan Koi peliharaannya. 
Sementara pembudidaya ikan koi lokal Palembang, Alex meminta penggiat awal untuk tidak takut dengan tingkat sensitifitas ikan.

“Ikan Koi tidak benar-benar sensitif, persoalan utamanya adalah banyak yang belum paham cara penanganannya, karena air PAM itu saja sudah bisa, asal di filter, atau airnya ditandon yakni didiamkan selama 4-5 hari supaya kandungan kimia air menguap semua,” jelasnya

Meskipun untuk memulai hobi boleh memakai ikan koi lokal,  Ia menyarankan tidak membeli ikan Koi di pasar ikan, karena ikan Koi yang beredar tersebut cenderung stress dan kualitas warna buruk, lebih baik membeli dari pusat-pusat karantina atau showroom Koi.

Jika ikan koi dari pasar dicampur dengan ikan dari karantina, maka besar kemungkinan ikan karantina akan mati, sebab ikan dari pasar tersebut membawa banyak zat berbahaya. 

“Tapi masyarakat tidak perlu takut, kalau dari awal penanganan sudah benar, dari kolam dan ikannya, pemilihan pangan ikan sudah benar ditambah  belajar pada yang lebih pengalaman, maka bisa jadi peluang bisnis menjanjikan, ” tutupnya.