Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu, mengatakan inti pembangunan saat ini bukan lagi di provinsi, melainkan di tingkat desa sehingga Pemerintah lebih mengutamakan kenaikan dana desa dibandingkan pemekaran daerah.
"Walaupun DPR, DPRD tetap minta (pemekaran daerah), kami tetap jelaskan bahwa inti pembangunan saat ini bukan lagi hanya di provinsi, tetapi justru dari desa. Oleh karena itu dana desa semakin besar sehingga tidak dibutuhkan pemekaran-pemekaran lebih lanjut supaya jangan ada biaya besar," kata Wapres Jusuf Kalla usai memberikan Tanda Kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha dan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha di Kementerian Dalam Negeri Jakarta, Rabu.
Dari proses pemekaran daerah atau pemberian hak otonom sejak 22 tahun lalu, Wapres menilai daerah belum seimbang dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemerintah Pusat.
Pemberian dana transfer dari Pusat ke daerah tidak seimbang dengan pendapatan asli daerah (PAD), sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan antara hak dengan pemenuhan kewajiban daerah.
Selain itu, Wapres menilai anggaran rutin Pemerintah saat ini lebih besar daripada anggaran belanja modal, yang disebabkan oleh banyaknya aparat atau pegawai sipil negeri baik di Pusat maupun daerah.
"Sekarang ini anggaran belanja modal itu paling 15 persen atau 20 persen daripada belanja keseluruhan, karena aparat kita makin besar baik di Pusat maupun daerah, sehingga menyebabkan anggaran pembangunan atau anggaran belanja modal itu mengecil secara persentase," katanya.
Oleh karena itu, Wapres mengimbau seluruh daerah untuk melaksanakan program pembangunan sehingga perekonomian di daerah dapat berkembang untuk kesejateraan masyarakat.
"Yang penting ialah bagaimana kemakmuran dan kemajuan ekonomi daerah itu berfungsi sebaik-baiknya; serta bagaimana pengelolaan daerah itu sesuai dengan haknya sebagai daerah otonomi, dan kewajibannya mengikuti peraturan dan kebijakan pemerintah secara nasional," ujarnya.
Berita Terkait
PDI Perjuangan: Pertemuan Megawati dan JK pasti terjadi
Jumat, 23 Februari 2024 13:12 Wib
JK: Saya dan Rizal Ramli bertentangan tetapi tetap bersahabat
Rabu, 3 Januari 2024 15:16 Wib
Jusuf Kalla dukung pasanganAnies-Muhaimin
Rabu, 20 Desember 2023 9:13 Wib
Ganjar diskusi bersama JK bahas netralitas aparat
Minggu, 19 November 2023 19:35 Wib
JK berbagi kisah perdamaian di hadapan juru damai dunia
Kamis, 19 Oktober 2023 10:10 Wib
JK: Masjid bukan untuk mimbar kampanye politik
Selasa, 21 Maret 2023 16:23 Wib
JK ingin DMI dukung upaya untuk menyejahterakan masyarakat
Jumat, 20 Januari 2023 9:03 Wib
JK doakan Tjahjo Kumolo lekas sembuh
Senin, 27 Juni 2022 13:01 Wib