Ogan Komering Ilir turunkan angka stunting

id angka stunting,sanitasi, air bersih,kelahiran bayi,pemkab oki,angka kelahiran,pelayanan kesehatan,keehatan masyarakat,asupan gizi,gizi anak

Ogan Komering Ilir turunkan angka stunting

Dokumen - Petugas Puskesmas memberikan vaksin pada balita (ANTARA Sumsel/Feny Selly/Ang/18)

....Bukan Dinkes saja, semua pemangku kebijakan berkepentingan harus terlibat terkait penyediaan sanitasi layak, air bersih hingga memberi kesadaran kepada masyarakat pentingnya 1.000 hari kelahiran....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menargetkan penurunan angka stunting sekitar dua persen per tahun karena saat ini masih tergolong tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir H M Lubis di Palembang, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil Riset Kesehatan 2017 diketahui angka prevelensi stunting di kabupaten ini mampu diturunkan dari 38 persen menjadi 28,5 persen.

"Meski sudah menurun hingga 10 persen, tapi masih tergolong tinggi. Dibutuhkan kerja keras lagi agar bisa di bawah 20 persen," kata dia.

Untuk itu, upaya penurunan prevelensi stunting di OKI harus dilakukan secara terintegrasi dan lintas sektoral.

"Bukan Dinkes saja, semua pemangku kebijakan berkepentingan harus terlibat terkait penyediaan sanitasi layak, air bersih hingga memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya 1.000 hari kelahiran," kata dia.

Melalui kerja sama lintas sektoral ini sebenarnya sudah terlihat hasilnya karena angka stunting (gagal tumbuh kembang anak) di OKI sempat menyentuh angka 38 persen.

Plt Bupati OKI H M Rifai di Palembang, Rabu, mengatakan pemerintah mengharapkan kesadaran dan komitmen semua pihak mengatasi persoalan gagal tumbuh (stunting) ini dengan membantu pemerintah dalam sosialiasi pentingnya nutrisi 1000 hari pertama bagi anak.

Saat ini Pemkab OKI sudah memetakan desa yang masuk prioritas yakni terdapat 10 desa di lima kecamatan yakni Desa Tanjung Merindu, Desa Jambu Ilir Desa Beringin dan Desa Sukarame di Kecamatan Tanjung Lubuk.

Desa Benawa, Sugih Waras dan Muara Telang di Kecamatan Tanjung Lubuk, Desa Suka Damai di Kecamatan Pedamaran, Desa Menggeris di Kecamatan Pampangan dan Desa Tanjung Sari di Kecamatan Lempuing Jaya.

"Dengan pemetaan ini bantuan-bantuan baik dalam dan luar negeri melalui NGO, kami harapkan dapat memprioritaskan 10 desa ini," kata dia.

Indonesia masih menempati peringkat kelima untuk negara dengan angka stunting tertinggi yang disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap asupan gizi anak, sanitasi buruk, serta yang paling penting adalah masih lambatnya penanganan infeksi pada anak.

Seribu hari pertama kelahiran merupakan salah satu upaya menghadapi persoalan stunting.