Sumsel dorong penambahan unit pengolahan karet

id karet,petani karet,pabrik karet,uppb,unit lelang karet,tengkulak,dinas perkebunan,disbun sumsel,kebun karet

Sumsel dorong penambahan unit pengolahan karet

Petani menyadap getah karet (ANTARA News Sumsel)

....Disbun Sumsel mencatat dengan luas areal kebun karet 1,3 juta hektare maka idealnya terdapat 3.000 UPPB yang menjadi wadah petani untuk membentuk harga jual....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong penambahan jumlah unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet  terkait penerapan sistem lelang sehingga harga dapat lebih tinggi jika dibandingkan petani menjual ke tengkulak.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumatera Selatan Rudi Arpian di Palembang, Selasa mengatakan, pemprov menargetkan pada tahun ini setidaknya di setiap kecamatan ada penghasil karet.

"Langkah ini penting untuk mewujudkan program bahan olah karet (bokar bersih) di setiap kecamatan melalui penguatan kelembagaan," kata dia.

Menurut Rudi, semua desa yang memproduksi karet seharusnya membentuk  Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB).

Disbun Sumsel mencatat dengan luas areal kebun karet 1,3 juta hektare maka idealnya terdapat 3.000 UPPB yang menjadi wadah petani untuk membentuk harga jual komoditas andalan Sumsel itu.

"Namun jumlah UPPB yang ada baru sedikit hanya 152 makanya kami ingin mempercepat melalui penguatan kelembagaan, salah satunya dengan Asosiasi UPPB Sumsel," kata dia.

UPPB di Sumsel tersebar di sentra karet,seperti Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten OKU, Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim,serta Kabupaten PALI.

"Memang ada kabupaten yang hanya punya satu UPPB, seperti OKU, Lahat dan Muara Enim," ujar dia.

Menurut Rudi, petani karet yang belum bergabung dengan UPPB terkendala karena dirinya sudah terikat dengan tengkulak. Ada pula faktor lainnya, seperti kurangnya informasi yang diterima petani terkait UPPB dan manfaatnya.

Sementara itu Hidayat Lismanto, petani dari UPPB Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, mengatakan pihaknya mampu menjual bokar senilai Rp9.736 per kilogram.

"Kalau tidak bergabung di UPPB harga jual bisa jauh lebih rendah, bahkan ada petani yang jual cuma Rp6.500 per kg," kata dia.