Bengkulu (ANTARA News Sumsel) - sejumlah nelayan tradisional di Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, menyiapkan dua kapal cepat untuk mengejar dan menghalau kapal-kapal yang masih menggunakan alat penangkapan ikan terlarang pukat harimau atau "trawl".
"Ada dua kapal yang kami siapkan untuk menghalau trawl, karena penggunaan alat ini masih saja terjadi," kata Koordinator Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB) Rahmad Syah di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan penggunaan trawl masih ditemukan di perairan Bengkulu meski pemerintah secara tegas telah melarang penggunaan alat tangkap yang merusak ekosistem laut itu.
Dalam dua bulan terakhir kata Rahmad, tiga alat tangkap trawl disita nelayan tradisional dari penggunanya saat beroperasi di perairan wilayah itu.
"Ada tiga trawl yang sudah kami sita dan amankan dan sepertinya akan bertambah karena penggunanya masih ada," ucapnya.
Ketiga trawl tersebut disita saat dioperasikan penggunanya di perairan Lais dan Selolong, Kabupaten Bengkulu Utara.
Berdasarkan laporan dari nelayan tradisional di Kabupaten Seluma lanjut Rahmad, pengguna trawl masih beroperasi di wilayah perairan Pasar Ngalam hingga Talo.
"Kami membangun komunikasi dengan para nelayan tradisional di beberapa daerah untuk konsolidasi menghalau pengguna trawl," katanya.
Sementara Pelaksana Tuga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal mengatakan penggunaan trawl sudah jelas tidak ditolerir sehingga penegak hukum diharapkan bertindak menertibkan di lapangan.
Apalagi para nelayan yang selama ini menggunakan trawl sudah difasilitasi berganti alat tangkap dan mereka berjanji akan berhenti menggunakan alat tangkap tersebut.
"Kalau masih ada yang bandel kami minta segera ditertibkan oleh aparat penegak hukum," kata Ivan.
Ia menambahkan ada sekira 250 kapal yang selama ini menggunakan trawl dan siap beralih alat tangkap.
Berita Terkait
Tiga kapal nelayan tradisional Natuna ditangkap di Perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 14:48 Wib
Di Jatim, calo tiket kapal diamankan polisi
Kamis, 18 April 2024 21:17 Wib
Jumlah kendaraan di Pelabuhan Bakauheni melonjak pada H+2 lebaran
Sabtu, 13 April 2024 11:55 Wib
Parade klakson dan lampu dim warnai antrean mobil masuk kapal di Pelabuhan Merak
Selasa, 9 April 2024 9:26 Wib
Ribuan penumpang padati pintu masuk kapal Pelabuhan Bakauheni
Minggu, 7 April 2024 16:15 Wib
Mobil tak kunjung masuk kapal, Sopir truk di pelabuhan Bakauheni protes
Sabtu, 6 April 2024 14:18 Wib
RI resmi beli dua unit kapal selam Prancis, produksinya di PT PAL
Jumat, 5 April 2024 2:05 Wib
Basarnas temukan Endut, korban ledakan kapal jukung di Sungai Musi
Rabu, 3 April 2024 15:29 Wib