Logistik kebutuhan mendesak untuk korban gempa Banjarnegara

id gempa,gempa banjarnegara,logistik,kebutuhan logistik,kemensos,bantuan korban gempa

Logistik kebutuhan mendesak untuk korban gempa Banjarnegara

Sejumlah warga mengungsi di tenda darurat akibat rumah mereka roboh karena gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR, yang melanda Desa Kasinoman, Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/4). (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc/18)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Logostik berupa makanan, lauk pauk dan air bersih menjadi kebutuhan mendesak bagi korban gempa bumi Banjarnegara, Jawa Tengah pada Rabu siang (18/4).

"Kami mendorong penyaluran logistik ke titik pengungsian tapi masih dibutuhkan makanan, air mineral, beras, minyak goreng dan lauk-pauk," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dihubungi di Jakarta, Kamis.

Selain logistik, kebutuhan mendesak lainnya dikatakan Dirjen Harry adalah alas tidur berupa tikar serta selimut. Begitu juga dengan peralatan mandi serta peralatan pembersihan lokasi gempa.

Sesaat setelah terjadi gempa,  Kemensos telah melakukan pengiriman logistik permakanan, unit dapur umum lapangan, peralatan dapur umum, truk serba guna dan RTU.

Kemensos juga telah membuka dua titik dapur umum lapangan di Desa Sidakangen Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

Selain itu juga telah dibuka pos pengungsian di sejumlah titik di empat desa yaitu di Kecamatan Kalibening yaitu Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan dan Desa Sidakangen.

Data sementara pengungsi sebanyak 526 Kepala Keluarga atau 2.104 jiwa yang tersebar di sejumlah titik.

Terdata korban luka sebanyak 21 orang dan dua meninggal dunia atas nama Asep (13) alamat Desa Kasinoman dan Ny Kasri (80) alamat Dusun Bakalan Desa Kasinoman.

Bencana alam gempa bumi terjadi pada Rabu (18/4) pukul 13.28.35 WIB dengan kekuatan 4,4 SR, tepatnya di 7,21 Lintang Selatan dan 109.65 Bujur Timur dengan kedalaman empat kilometer.

Selain menimbulkan korban jiwa, gempa juga merusak sejumlah infrastruktur antara lain 316 rumah rusak dengan rincian di Desa Kertosari 62 unit, Desa Kasinoman 217 unit dan Desa Plorengan 37 unit.

Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan yaitu masing-masing satu masjid di Desa Plorengan, Desa Kertosari, Desa Kasinoman, satu mushola di Desa Kasinoman serta dua gedung  SMP di Kalibening.