Pelayanan kesehatan masyarakat kunci tekan kematian ibu

id Pelayanan kesehatan,perawatan,berita sumsel,berita palembang,Kementerian Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak,Dewi Yuni Muliati,Partisipasi Masyar

Pelayanan kesehatan masyarakat kunci tekan kematian ibu

Arsip- Petugas kesehatan memberikan suntikan pasien. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyatakan peningkatan pelayanan kesehatan dan peran serta masyarakat merupakan kunci untuk menekan angka kematian ibu.

"Dari sisi fasilitas dan layanan kesehatan, indikatornya menunjukkan angka yang semakin baik," kata Sekretaris Deputi Partisipasi Masyarakat KPPPA Dewi Yuni Muliati melalui siaran pers diterima di Jakarta, Rabu.

Dewi mengatakan, menurut data Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan pada 2016, angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan dari 84,78 persen pada 2010 menjadi 90,88 persen pada 2013, tetapi menurun menjadi 88,55 persen pada 2015.

Pemeriksaan kehamilan sebanyak empat kali juga cenderung meningkat, yaitu 86,85 persen pada 2012 menjadi 87,48 persen pada 2015.

Dari sisi masyarakat, pada 2015 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama organisasi masyarakat telah menyusun pedoman percepatan penurunan angka kematian ibu bagi organisasi kemasyarakatan.

Dilanjutkan pada 2017 telah disusun pedoman peran lembaga masyarakat dalam pelibatan laki-laki untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu.

"Tentu tidak mudah bagi pemerintah bila bekerja sendiri untuk menurunkan angka kematian ibu. Diperlukan peran serta aktif masyarakat, yakni swasta, dunia usaha, organisasi perempuan, Tim Penggerak PKK, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan dan media massa," tuturnya.

Menurut Dewi, peran serta laki-laki dalam mengatasi berbagai faktor penyebab kematian ibu merupakan upaya yang tepat dalam percepatan penurunan angka kematian ibu.

"Perlu pemahaman, sikap kepedulian serta kemampuan bagi laki-laki untuk berperan dan mengatasi masalah terkait kehamilan dan persalinan," katanya.

Dewi mengatakan kematian ibu bukan hanya merupakan persoalan emosional karena ditinggalkan oleh satu anggota keluarga, tetapi berdampak pada kondisi bayi, keluarga, dan masyarakat.

"Fakta menunjukkan bahwa sekitar 50 persen bayi yang ditinggalkan ibu akan meninggal sebelum ulang tahun pertama. Anak yang ditinggalkan sebagian juga akan mengalami gangguan tumbuh kembang akibat tidak mendapatkan perawatan, pengasuhan dan pendidikan awal dari ibu," jelasnya.