Lukai korban di ATM, perampok bawa lari uang Rp100 juta
....Saya menarik uang dari ATM sekitar pukul 13.00 WIB, pas saya keluar tiba-tiba datang pelaku langsung berusaha menusuk saya dengan pisau....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Aksi perampokan terjadi di ATM di kawasan Bank Maspion Jalan Veteran Kecamatan Ilir Timur I Palembang mengakibatkan uang Robin (40) senilai Rp100 juta raib di ambil paksa kawanan perampok tersebut, Selasa.
"Saya menarik uang dari ATM sekitar pukul 13.00 WIB, pas saya keluar tiba-tiba datang pelaku langsung berusaha menusuk saya dengan pisau, untung saya tangkis dengan tangan kiri, karena tangan kanan saya menenteng kantong kresek berisi uang yang baru saya tarik," ungkap Robin saat mengadu ke Sentral Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polresta Palembang, Selasa.
Usaha tusukan pertama berhasil ditangkis Robin, namun usaha pelaku menusuk kedua kalinya berhasil melukai korban sekaligus merobek kantong kresek yang dibawa korban.
Uang di dalam kantong kresek tersebut jatuh, sementara Robin tersungkur ke belakang akibat usaha menangkis serangan pelaku. Pelaku langsung membawa salah satu kantong kresek berisi uang 100 juta bersama pelaku lain yang sudah menunggu dengan sepeda motor di depan ATM Bank Maspion.
Tak hanya kehilangan uangnya, Robin pun mendapat luka di lengan kanan akibat tersayat pisau pelaku.
"Kejadiannya cepat sekali, dua pelaku saya lihat tidak memakai penutup wajah, tapi saya tidak bisa mengenalinya dengan jelas, namun saya yakin terekam CCTV," jelas Robin.
Petugas kepolisian Polresta langsung bergerak cepat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di ATM Bank Maspion Jalan Veteran Palembang Selasa sore untuk menyelidiki rekaman kamera pengintai CCTV di lokasi kejadian perkara.
Namun pihak Bank Maspion belum bersedia membuka hasil rekaman karena masih menunggu keputusan dari kantor pusat Bank Maspion di Jakarta.
"Kami belum bisa membuka rekaman CCTV, karena sesuai prosedur harus menunggu keputusan dari pusat, tapi kami usahakan secepatnya bisa dibuka, karena kami tidak ingin menghalangi kinerja kepolisian," ujar Bagian Operasional Bank Maspion, Suwandy saat olah TKP.
Terkait uang 100 juta yang ditariknya lewat ATM Bank Maspion, korban mengaku uang tersebut untuk dipinjamkan kepada temannya yang memerlukan modal usaha.
"Saya menarik uang dari ATM sekitar pukul 13.00 WIB, pas saya keluar tiba-tiba datang pelaku langsung berusaha menusuk saya dengan pisau, untung saya tangkis dengan tangan kiri, karena tangan kanan saya menenteng kantong kresek berisi uang yang baru saya tarik," ungkap Robin saat mengadu ke Sentral Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polresta Palembang, Selasa.
Usaha tusukan pertama berhasil ditangkis Robin, namun usaha pelaku menusuk kedua kalinya berhasil melukai korban sekaligus merobek kantong kresek yang dibawa korban.
Uang di dalam kantong kresek tersebut jatuh, sementara Robin tersungkur ke belakang akibat usaha menangkis serangan pelaku. Pelaku langsung membawa salah satu kantong kresek berisi uang 100 juta bersama pelaku lain yang sudah menunggu dengan sepeda motor di depan ATM Bank Maspion.
Tak hanya kehilangan uangnya, Robin pun mendapat luka di lengan kanan akibat tersayat pisau pelaku.
"Kejadiannya cepat sekali, dua pelaku saya lihat tidak memakai penutup wajah, tapi saya tidak bisa mengenalinya dengan jelas, namun saya yakin terekam CCTV," jelas Robin.
Petugas kepolisian Polresta langsung bergerak cepat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di ATM Bank Maspion Jalan Veteran Palembang Selasa sore untuk menyelidiki rekaman kamera pengintai CCTV di lokasi kejadian perkara.
Namun pihak Bank Maspion belum bersedia membuka hasil rekaman karena masih menunggu keputusan dari kantor pusat Bank Maspion di Jakarta.
"Kami belum bisa membuka rekaman CCTV, karena sesuai prosedur harus menunggu keputusan dari pusat, tapi kami usahakan secepatnya bisa dibuka, karena kami tidak ingin menghalangi kinerja kepolisian," ujar Bagian Operasional Bank Maspion, Suwandy saat olah TKP.
Terkait uang 100 juta yang ditariknya lewat ATM Bank Maspion, korban mengaku uang tersebut untuk dipinjamkan kepada temannya yang memerlukan modal usaha.