Gubernur sebut investasi di sumsel meningkat pesat

id alex noerdin,gubernur sumsel,investasi sumsel,investasi,investasi sumsel meningkat,penanaman modal asing,pma,rapat paripurna dprd

Gubernur sebut investasi di sumsel meningkat pesat

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin pada rapat paripurna DPRD Sumsel. (ANTARA News Sumsel/Ist/8)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan perkembangan investasi di provinsi itu sejak empat tahun terakhir jumlah proyek investasi baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing meningkat cukup pesat.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyampaikan hal itu pada rapat paripurna DPRD Sumatera Selatan mengenai laporan keterangan pertanggungjawaban tahun anggaran 2017 dan akhir masa jabatan di Palembang, Jumat.

Menurut dia, pada tahun 2017 realisasi penanaman modal asing (PMA) sudah mencapai Rp16,03 triliun, meningkat Rp6,98 triliun dari capaian tahun 2013 yang sebesar Rp9,05 triliun dan sudah melampaui target RPJMD tahun 2018 sebesar Rp14,58 triliun.

Untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) pencapaiannya tahun 2017 adalah Rp9,76 triliun meningkat dari tahun 2013 yaitu Rp6,90 triliun atau terjadi peningkatan Rp2,86 triliun, katanya.

Ia menyatakan, investasi yang capaiannya melebihi target tersebut juga berdampak positif terhadap pengurangan pengangguran.

Pada tahun 2013 tingkat pengangguran terbuka adalah lima persen dan pada tahun 2017 menurun menjadi 4,39 persen, ujarnya.

Selain perluasan usaha berbagai program pembangunan yang dilakukan pemerintah terutama menggeliatnya pembangunan infrastruktur serta berjalannya program-program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat juga turut andil dalam pengurangan pengangguran.

Ia menuturkan, berkurangnya tingkat pengangguran terbuka juga disertai dengan menurunnya persentase penduduk miskin di Sumsel.

Pada tahun 2013 persentase penduduk miskin adalah 14,24 persen dan tahun 2017 persentase penduduk miskin adalah 13,19 persen. Upaya pengentasan kemiskinan memang menghadapi kendala yang tidak ringan antara lain merosotnya harga komoditi-komoditi unggulan Sumsel antara lain karet dan sawit, dimana sebagian besar masyarakat menggantungkan pendapatannya pada komoditas tersebut.

Untuk mengatasi kendala tersebut Pemprov Sumsel pada tahun 2016 sudah menggulirkan program gertak sejuta mandiri untuk mengoptimalkan program-program pengentasan kemiskinan bersama seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah, swasta dan BUMN (CSR), perguruan tinggi dan lainnya.

Selain itu, program-program penanggulangan kemiskinan yang telah dilaksanakan selama empat tahun terakhir seperti program sekolah gratis, kuliah gratis, berobat gratis telah berhasil membantu mengurangi beban masyarakat miskin di Sumsel, katanya.