Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengajak masyarakat di Sulawesi Barat untuk menghentikan praktik-praktik perkawinan anak yang merupakan bentuk pelanggaran hak-hak anak.
"Perkawinan anak membuat anak-anak rentan kehilangan hak pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, dan tercabut dari kebahagiaan masa anak-anak," kata Yohana saat meresmikan Kampanye Pencegahan Perkawinan Anak Di Provinsi Sulawesi Barat, melalui siaran persnya diterima di Jakarta, Jumat.
Council of Foreign Relations mencatat Indonesia merupakan peringkat tujuh dari 10 negara dengan angka absolut pengantin anak tertinggi di dunia dan merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Kamboja.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Sulawesi Barat menempati urutan pertama dari seluruh provinsi di Indonesia dengan nilai rata-rata perkawinan anak 37 persen.
Hal itu diperkuat dengan pendataan keluarga terkait usia kawin pertama di Sulawesi Barat pada 2017, bahwa perempuan yang menikah dibawah usia 21 tahun mencapai 114.741 orang dan laki-laki yang menikah di bawah usia 25 tahun mencapai 94.567 orang.
"Maka dari itu, saya hadir di sini, di tengah masyarakat Mamuju untuk menyuarakan Kampanye Stop Perkawinan Anak," tutur Yohana.
Kampanye Stop Perkawinan Anak telah dilaksanakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga kemasyarakatan, dunia usaha dan media pada 2017 di tujuh provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan pada 2018, kampanye tersebut akan laksanakan di tiga provinsi. Selain di Sulawesi Barat, kampanye tersebut akan dilakukan di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Menteri Yohana berharap berharap kampanye itu dapat mendorong payung kebijakan untuk mencegah dan menghapus praktik perkawinan anak.
"Upaya yang kita lakukan saat ini adalah mengubah cara pandang, baik dari para pengambil keputusan maupun masyarakat, bahwa perkawinan anak sangat merugik
Berita Terkait
Sang Perempuan dari Timur pendobrak sejarah
Sabtu, 19 Oktober 2019 10:42 Wib
Yohana Yembise: Kesetaraan gender sebagai kunci keluarga harmonis
Selasa, 15 Oktober 2019 10:07 Wib
Menteri PPPA: Hukuman kebiri sudah final dan mengikat
Rabu, 28 Agustus 2019 11:03 Wib
Menteri PPPA dukung vonis kebiri kimia PN Mojokerto
Senin, 26 Agustus 2019 8:30 Wib
Menteri PPPA luncurkan buku Harmoni Suara Anak Disabilitas
Jumat, 12 Juli 2019 21:20 Wib
Menteri PPPA: Pemda perhatikan empat indikator daerah sejahtera
Jumat, 12 Juli 2019 16:52 Wib
KPPPA gelar rapat koordinasi pencegahan pernikahan anak
Jumat, 24 Mei 2019 15:36 Wib
Yohana Yembise: Perlindungan perempuan-anak harus ikuti perkembangan teknologi
Kamis, 25 April 2019 12:03 Wib