Dinas PUPR anggarkan perbaikan jalan senilai Rp3,5 miliar

id perbaikan jalan,jalan oku,dinas pupr,anggaran jalan,pupr oku,jalan lubuk batang

Dinas PUPR anggarkan perbaikan jalan senilai Rp3,5 miliar

Dokumen - Perbaikan jalan rusak (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/Ang/17)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menganggarkan dana untuk perbaikan jalan rusak di Kecamatan Lubuk Batang senilai Rp3,5 miliar.

"Kami sudah menganggarkan perbaikan itu senilai Rp3,5 miliar pada APBD OKU 2018 yang kini dalam proses lelang  atau tender," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ogan Komering Ulu (OKU) Helman di Baturaja, Jumat.

Dia mengatakan, perbaikan tersebut akan dilakukan pihaknya pada tahun ini mengingat? jalan di Kecamatan Lubuk Batang mulai dari Desa Kartamulia hingga Gunung Meraksa atau lebih populer disebut warga di wilayah itu Jalan Lunggaian kondisinya rusak berat.

"Jalan sepanjang sekitar 22 kilometer itu kondisinya banyak berlubang sehingga perlu diperbaiki agar pengendara nyaman melintas dan tidak berbahaya bagi keselamatan," kata dia.

Dana yang dianggarkan oleh pihaknya itu memprioritaskan untuk perbaikan sejumlah titik jalan yang rusak berat dan diperuntukan memperbaiki gorong-gorong, talud serta pekerjaan konstruksi lainnya.

"Diprediksi pelaksana perbaikan jalan ini dimulai pada Mei atau Juni 2018," ungkapnya.

Kerusakan jalan yang mencapai 85 persen tersebut menganggu transportasi perlintasan masyarakat di lima desa Kecamatan Lubuk Batang seperti Desa Markisa, Air Wal, Lunggaian, Tanjung Manggus dan Bandar Agung.

"Bahkan akibat kerusakan jalan tersebut masyarakat di desa kami ini terancam terisolir," kata Kepala Desa Bandar Agung, Kecamatan Lubuk Batang, Sailan saat dikonfirmasi secara terpisah sebelumnya? menambahkan.

Sebab kata dia, untuk keluar dari desanya menuju Desa Gunung Meraksa butuh perjuangan ekstra bagi masyarakat di wilayah itu karena jika tidak berhati hati, maka selain pakaian terpaksa kotor, juga berbahaya bagi keselamatan.

"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan rusak ini agar aktivitas masyarakat yang mayoritas berkebun tersebut menjadi lancar," ujarnya.