Jamaah umrah Sumbar terlantar di Malaysia

id umrah,jamaah umrah terlantar,jamaah umrah padang,berita sumsel,berita palembang,PT Bumi Minang Pertiwi,Kuala Lumpur,biaya jamaah dari BMP,tiket pulang

Jamaah umrah Sumbar terlantar di Malaysia

Arsip- Jamaah umrah di Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi. (ANTARANews Sumsel/I016/Ang/18)

Padang (ANTARA News Sumsel) - Ratusan peserta umrah asal Sumatera Barat yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci, terlantar di Kuala Lumpur Malaysia dan batal berangkat karena tidak mendapatkan tiket menuju Arab Saudi dari biro perjalanan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP).

"Saya membawa 91 orang dijanjikan berangkat 26 Maret 2018. Tiba di Kuala Lumpur untuk berangkat keesokan harinya (27/3), ternyata tiket tidak bisa dicetak, padahal biaya sudah dibayar lunas," kata pimpinan biro perjalanan umrah PT Rindu Baitulah, Epi Santoso saat dihubungi dari Padang, Kamis.

Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT BMP untuk memberangkatkan 91 jamaah dan sudah membayar lunas paket senilai Rp1,7 miliar atau Rp19 juta per orang tetapi  batal berangkat.

Akibatnya, kata Epi pihaknya harus menanggung biaya penginapan seluruh jamaah dan karena tidak ada kepastian berangkat ia harus mengeluarkan uang untuk biaya kepulangan seluruh anggota ke Padang.

"Kami dikhianati oleh BMP, padahal sudah dua tahun bekerja sama baik-baik saja," kata dia.

Akhirnya pada malam kedua hingga Rabu (28/3) pihaknya menanggulangi biaya hotel dan makan.

Kemudian karena tidak ada kesepakatan berangkat akhirnya ia juga  memulangkan kembali seluruh jamaah ke Padang, namun karena tiket ke Padang penuh jamaah dialihkan dulu ke Jakarta untuk kemudian diberangkatkan ke Padang.

Epi mengakui saat ditanyakan apa penyebab jamaah tidak bisa berangkat ternyata kata agen setempat di Kuala Lumpur biaya tiket belum dikirim oleh BMP dan pihak agen sudah banyak menalangi biaya jamaah dari BMP.

Ia juga prihatin saat di Malaysia ternyata bukan hanya grupnya yang ditelantarkan BMP namun juga ada sekitar 168 orang lain yang juga batal berangkat.

Bahkan ada yang sudah pulang dari Tanah Suci tapi tidakada  tiket ke Padang sehingga menginap di Bandara Kuala Lumpur dua malam, katanya

Akhirnya karena tidak ada kejelasan Epi secara resmi melaporkan pimpinan BMP  Edi Kurniawan ke Polresta Padang dengan laporan  penipuan dan penggelapan.

Terkait dengan komunikasi terakhir dengan pimpinan BMP, Epi mengatakan pihak BMP berjanji akan menjadwal ulang keberangkatan pada musim umrah berikutnya.

Sementara Pimpinan BMP Edi Kurniawan saat dikonfirmasi melalui pesat whatsapp tidak memberikan tanggapan apa pun terkait persoalan ini.

Saat kantor pusat yang berlokasi di jalan S Parman didatangi hanya ada sejumlah karyawan namun mereka mengatakan tidak berkompeten untuk memberi keterangan dan hanya menerima pengaduan masyarakat.

Selain itu aktivitas BMP terlihat sudah  dihentikan di kantor tersebut dan terlihat beberapa orang  korban mendatangi lokasi untuk meminta kejelasan.
(T.I030/M. Yusuf)