Kondisi tanah kendala pemeliharaan jalan di OKI

id perbaikan jalan,jalan di oki,tanah,kondisi tanah,berita sumsel,berita palembang,Kabupaten Ogan Komering Ilir

Kondisi tanah kendala pemeliharaan jalan di OKI

Arsip- Sejumlah pekerja melakukan perbaikan jalan yang amblas. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/Ang/17)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kondisi tanah yang berawa menjadi kendala utama pemeliharaan jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, sehingga kerusakan parah menjadi persoalan setiap tahun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten OKI Hafidz di Palembang, Kamis, mengatakan kontur tanah di Kabupaten OKI diketahui sekitar 75 persennya merupakan rawa sehingga memerlukan perlakuan khusus.

"Membangun jalan di tengah rawa itu, biaya saja jauh lebih tinggi. Apalagi pemeliharaannya. Kondisi ini semakin mempersulit kami karena adanya keterbatasan anggaran, dan ruas jalan yang menjadi kewenangan kabupaten jauh lebih panjang dibandingkan ruas jalan milik provinsi," kata dia.

Dia tidak menyangkal ketika persoalan kerusakan jalan di Kabupaten OKI menjadi pembahasan dalam debat Pilkada Calon Gubernur Sumsel beberapa waktu lalu dan debat kandidat Pilkada OKI di gedung paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Selasa (27/3).

Ia menjelaskan berdasarkan data diketahui bahwa infrastuktur jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah pada tahun 2017 bertambah sepanjang 2.037.106 km dengan kondisi sepanjang 643.625 km (32 persen) dalam keadaan baik, sepanjang 768,816 km (38 persen) dalam keadaan sedang, sepanjang 483,002 km (24 persen) rusak ringan dan 161,633 km (25 persen) rusak berat.

Dilihat dari kontruksinya, kondisi jalan di Kabupaten OKI terbagi menjadi empat permukaan, yaitu sepanjang 117,003 km (enam persen) dengan kontruksi cor beton, sepanjang 340,159 km (17 persen) aspal, sepanjang 906,436 km (44 persen) agregat dan menyisakan sepanjang 673,508 (33 persen) tanah.

"Total panjang jalan yang jadi tanggung jawab pemkab jauh lebih panjang dari jalan yang menjadi tanggung jawab pemprov. Meski demikian, dalam empat tahun terakhir ini, kami mampu menekan kerusakan jalan sepanjang 123.575 km dari 180.68 km pada tahun 2013," kata dia

Bukan hanya persoalan lahan yang sebagian besar merupakan rawa, Kabupaten OKI juga di beberapa lokasi membangun jalan di atas lahan gambut.

"Biayanya untuk satu kilo meter jalan di lahan gambut itu sama dengan biaya pembangunan 5 kilometer jalan di kontur tanah keras," kata dia.

Ia mengatakan di tengah beragam kendala tersebut, Hafidz mengklaim kondisi jalan di Kabupaten OKI sejak tahun 2013 semakin baik, bahkan bertambah sebanyak 13,16 persen dari 56,18 persen pada tahun 2013 menjadi 69,34 persen pada tahun 2017.

Kepala Bappeda OKI Makruf mengatakan pembangun infrastruktur terus menjadi prioritas pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir demikian di tahun 2019.

"Pada Musrenbang OKI tahun 2018, kami fokus dengan pembangunan infrastruktur jalan. Alokasi anggaran pembangunan jalan pada setiap tahunnya meningkat hingga 10,7 miliar karena setiap tahun menjadi prioritas," kata dia.
(T.D019/A039)