Bandarlampung (ANTARA News Sumsel) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengajak semua pihak untuk menjaga dan melindungi habitat gajah sumatera maupun satwa langka dan dilindungi lainnya agar terjaga dan aman serta lestari kehidupannya.
Menteri LHK Siti Nurbaya secara khusus menanggapi dan menjelaskan kondisi gajah sumatera Erin yang terpotong belalainya, dalam laman facebooknya, dipantau di Bandarlampung, Minggu, sehingga kini gajah liar tersebut kesulitan makan dan bergantung pada pawangnya.
Erin, gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) betina berusia 4 tahun pertama kali ditemukan pada tanggal 23 Juni 2016 oleh Tim Elephant Respons Unit (ERU) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di perbatasan Rawa Arjo, RPTN Susukan Baru.
Gajah itu diduga kuat terjebak perangkap pemburu yang dipasang untuk menjerat rusa dan babi hutan, hingga belalainya putus.
Menteri Siti menulis, saat itu Erin langsung dirawat di Rumah Sakit Gajah Way Kambas.
"Sekarang kondisinya semakin membaik dengan bobot tubuh mencapai 470 kg atau hampir dua kali lipat dari saat ditemukan. Setiap hari dirawat khusus oleh tim doker dan medis RS Gajah," katanya lagi.
Kondisinya semakin sehat. Aktif, nafsu makan tinggi, aktivitas normal, dan tidak menunjukkan gejala stres, kata dia pula.
Khusus terhadap foto luka gajah Erin pada bagian telinga yang diberitakan sebagai jamur, berdasarkan hasil observasi tim dipastikan merupakan tampilan akibat proses pengobatan menggunakan salep untuk mengobati bekas gigitan lebah.
Menurut Siti, perawatan terhadap gajah Erin itu sesuai prosedur kesehatan masih terus dilakukan. Tanggal 23 Maret lalu juga telah dilaksanakan evaluasi kesehatan oleh tim dokter terdiri dari perwakilan Direktorat KKH (Febriany Iskandar, Joko Nugroho), Dr drh Ligaya Tumbelaka (FKH IPB, PKBSI, PDHI), drh Diah Esti Anggraini (PLG Way Kambas), Koordinator PLG (Elisabeth Dwi), dan perwakilan BKSDA Bengkulu (Mukhlas).
Erin juga diberi pakan, suplemen dan obat sesuai dengan kebutuhan tindak medik yang diperlukan. Juga telah diberikan vaksinasi rabies dan antitetanus.
"Sekarang selalu ada yang mendampingi Erin, ada pengasuh khusus namanya pak Suko. Kemana-mana selalu diangon atau digembala untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan, sampai nanti gajah Erin sehat kembali," kata Siti lagi.
Hingga saat ini populasi gajah sumatera pada habitatnya terus mengalami penyusutan, antara lain akibat gangguan pada habitat alaminya akibat perambahan hutan dan ancaman praktik perburuan liar.
Berita Terkait
Keren, botol plastik bekas disulap jadi perahu
Kamis, 7 Maret 2024 3:05 Wib
Seekor babi masuk kantor Dinas LH DKI Jakarta
Kamis, 27 Oktober 2022 20:50 Wib
Gubernur Deru apresiasi gerakan Banyuasin sehat
Selasa, 23 Juli 2019 22:17 Wib
Gubernur Sumsel: Jaga lingkungan sekitar
Selasa, 23 Juli 2019 19:07 Wib
Dinas LH siagakan 500 personel saat reuni 212
Jumat, 30 November 2018 8:23 Wib
Cegah kebakaran hutan, Sumsel bangun ratusan sumur bor
Rabu, 15 Agustus 2018 12:13 Wib
Pemkab OKU dapat bantuan tempat pembuangan sampah
Sabtu, 28 April 2018 20:03 Wib
Pemerintah yakin Asian Games 2018 tanpa kabut asap
Jumat, 30 Maret 2018 13:43 Wib