Polisi tangkap penipu penerimaan Bintara Polri

id penipuan,calon polisi,berita sumsel,berita palembang,Mapolsek,Bintara Polri,penipuan penerimaan polisi,penipuan berkedok bisa meloloskan menjadi Polis

Polisi tangkap penipu penerimaan Bintara Polri

Ilustrasi. (Ist)

Pekanbaru (ANTARA News Sumsel) - Kepolisian Sektor Pekanbaru Kota  meringkus pelaku penipuan penerimaan Bintara Polri yang mengaku bisa meloloskan masyarakat menjadi anggota Bhayangkara dengan menyerahkan uang hingga ratusan juta.

"Tersangka ini mengaku mengenal petinggi Polri dan bisa meloloskan masyarakat menjadi anggota polisi dengan memintai uang," kata Kepala Polsek Pekanbaru Kota, Riau, Kompol Hanafi kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Tersangka bernama Naspianto alias Babe ditangkap setelah polisi menerima laporan korban yang telah menyetor uang sebesar Rp150 juta untuk meloloskan anaknya menjadi anggota Polri beberapa waktu lalu.

Hanafi menuturkan bahwa Polri tidak pernah memungut biaya dalam penerimaan anggota. Untuk itu, mendapati laporan tersebut ia langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan.

Tidak butuh waktu lama, Kanit Reskrim Polsek Pekanbaru Kota yang terus berkoordinasi dengan korban berhasil memancing pria paruh baya tersebut di sebuah lokasi warung makan di Kecamatan Rumbai.

"Kami memancing tersangka bahwa ada masyarakat yang ingin menjadi polisi dan membutuhkan bantuan dia serta bersedia menyerahkan uang," ujarnya.

Tersangka menyambut baik pancingan polisi dan menyepakati pertemuan awal pekan ini. Guna memastikan Babe merupakan pelaku buronan polisi, Hanafi meminta korban untuk ikut serta pertemuan itu. Saat pelaku datang dan korban membenarkan bahwa Babe merupakan incaran Polisi, pria duda itu langsung dibekuk petugas.

"Kami tangkap dan langsung dibawa ke Mapolsek untuk diperiksa," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, Babe mengaku telah menjalankan aksi penipuan berkedok bisa meloloskan menjadi anggota Polisi sejak 2011 lalu. Aksinya itu tidak hanya dilakukan di Pekanbaru, melainkan sejumlah daerah di Riau seperti Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

Belasan korban berhasil diperdaya tersangka dengan uang mahar paling sedikit Rp150 juta. Bahkan, Hanafi mengatakan tersangka mengaku pernah meminta uang sebesar Rp300 juta dengan janji bisa meloloskan calon Bintara Polwan.

Lebih jauh, Hanafi merincikan dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak mengaku sebagai anggota Polisi. Tersangka yang merupakan mantan supir truk itu hanya berlagak seolah mengenal petinggi Polri dan bisa meloloskan calon Bintara.

Polisi masih terus mendalami kasus tersebut karena diduga cukup banyak korban yang hingga kini belum melapor ke kepolisian. Selain itu, Hanafi mengimbau ke masyarakat agar tidak terpedaya dengan Bujuk rayu serta iming-iming menyerahkan uang untuk bisa lolos menjadi anggota Polri. Dia menegaskan, penerimaan Polri dilakukan secara transparan dan gratis.
(T.KR-BAA/B. Suyanto)