Pemkab Muba melakukan banyak opsi naikkan harga karet

id petani karet,kebun karet,peremajaan karet,pemkab muba,hilirisasi,harga karet,lelang karet,opsi pengembangan petani karet

Pemkab Muba melakukan banyak opsi naikkan harga karet

Petani menyadap karet (ANTARA News Sumsel)

....Misalnya pendirian pabrik ban menurut saya itu baru satu opsi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan petani karet. Tapi faktanya Pemkab Muba sudah banyak menjalankan opsi....
Sekayu, Musi Banyuasin (AANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan melakukan banyak opsi atau alternatif untuk mengembangkan hilirisasi komoditas karet guna meningkatkan harga harga di tingkat petani.

"Misalnya pendirian pabrik ban menurut saya itu baru satu opsi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan petani karet. Tapi faktanya Pemkab Muba sudah banyak menjalankan opsi," kata Plt. Bupati Musi Banyuasin(Muba) Beni Hernedi di Sekayu, Kabupaten Muba, Sabtu.

Pemkab Muba juga melakukan opsi lain dengan melakukan peremajaan karet tua (Replanting) milik petani, pemberian bibit gratis, penerapan aspal karet, mendorong tumbuhnya industri rumahan memproduksi asap cair hingga produk turunan sederhana.

Langkah sederhana ini, kata Beni telah ampu menaikkan harga karet yg lebih kongkret sehingga membuat petani lebih bergairah untuk meningkatkan inovasi.

"Petani tidak dibiarkan sendiri. Dari soal pengetahuan bibit, penanaman, pascatanam hingga pasca panen terus didampingi petugas atau penyuluh yang disiapkan pemerintah daerah," ujarnuya.

Selain itu, Pemkab Muba juga menggandeng pihak akademisi, industri pupuk hingga perbankan sehingga penerapan pengembangan komoditas karet rakyat dapat terus dilakukan," katanya.

"Saya dan Pak Dodi Reza Alex Noerdin (Bupati Muba nonaktif yang kini maju dalam Pilkada GUbernur Sumsel), berpikir bagaimana menangani persoalan karet ini dengan mengedepankan sentuhan yang humanis atau membangun perilaku dan pola pikir petani secara modren," kata Beni.

Menurut dia, untuk meningkatkan harga karet di tingkat petani tidak instan tetapi haus melakukan pembinaan petani mulai dari awal. Varian pilihan harus ada, sebab menyediakan pilihan yang bersifat masal perlu ada serapannya agar harga di pasaran tinggi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumatera Selatan Rudi Arpian, mengatakan Sumsel memiliki perkebunan karet rakyat seluas 1,3 juta hektare dengan total produksi satu juta ton pertahun.

Pemprov Sumsel pun saat ini terus memprioritaskan pertumbuhan industri karet dan produk turunannya.

Menurut dia, beragam ide muncul sebagai opsi peningkatan kesejahteraan ekonomi petani karet, mulai pendirian serikat petani, unit pemasaran bersama, replanting hingga opsi pendirian pabrik ban.

"Jadi, apa yang dilakukan Muba menarik untuk dicermati dengan program hilirisasi yang bertumpu pada penanganan karet mulai dari hulu itu," katanya.

Sebab petani karet harus didorong untuk menghasilkan kualitas produk karet kering sesuai standar industri.

Namun, kata Rudi, jumlah unit pengolahan dan pemasaran bersama (UPPB) masih amat minim. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumsel baru berjumlah 152 unit dengan luas lahan karet seluas 1,3 juta hektare. Setidaknya dibutuhkan dukungan dari 3.000 UPPB.

Terkait minimnya UPPB Pemkab Muba juga telah membantu petani mendapatkan harga karet yang lebih baik. Harga karet di pelelangan atau di UPPB berkisar Rp7.800-Rp 8.100 per kilogram.