Dua penari asal Jerman curi perhatian kampanye damai di Bali

id penari bali,tari bali,penari jerman curi perhatian,kampanye damai bali,gianyar bali,pilkada,kampanye, polda bali

Dua penari asal Jerman curi perhatian kampanye damai di Bali

Ilustrasi - Tari Cenderawasih yang diringi gamelan Bali (ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana/Ang)

Gianyar, Bali (ANTARA News Sumsel) - Dua penari asal Jerman  berpenampilan cantik  mencuri perhatian saat membawakan "Tarian Gempita" pada  pembukaan pertemuan sekaligus ajakan kampanye damai diprakarsai Polda Bali dengan masyarakat Gianyar dalam menghadapi kampanye Pilkada Bupati 28 Juni 2018.

"Kedua penari tersebut bernama Anya dan Anna, keduanya warga negara Jerman yang sedang tinggal di Ubud, Gianyar. Anya dan Anna bersama tiga Polwan lainnya menarikan tarian gempita ciptaan Kapolda Bali. Padahal cuma dua kali latihan tapi sudah hafal gerakan tariannya," kata Lomi, staf Bimas Polres Gianyar, di Gianyar, Kamis.

Pertemuan antara Polda Bali dengan masyarakat Gianyar dalam rangka kampanye Pilkada Bupati 2018 yang awalnya biasa-biasa saja
mendadak berubah menjadi meriah ketika ada dua penari Tarian Gempita  warga Jerman.

Kedua penari begitu semangat dan ceria dalam menyuguhkan tarian sehingga mampu menggairahkan dan menghangatkan suasana pertemuan.

Wakapolda Bali Brigjen Pol I Gede Alit Widana pun langsung memberikan aplaus tepuk tangan setelah tarian gempita selesai, kemudian langsung berdiri dan naik panggung untuk berpose bersama para penari.

Setelah itu, Wakapolda membacakan pidato Kapolda Bali yang berhalangan hadir karena sedang mengikuti acara pelatihan teroris di Tanjung Benoa bersama Negara-Negara Eropa.

Kapolda menaruh perhatian dan meminta masyarakat untuk menghadapi dampak negatif dari media sosial seperti Hoaks (berita bohong), kampanye hitam, saling menghujat di media sosial. "Kita tidak bisa menghindari penggunaan media sosial, tapi masyarakat harus cerdas dalam membaca informasi dari media sosial. Jika tidak jelas sumber beritanya mohon jangan disebarluaskan lagi," katanya.

Dalam Pilkada itu biasa terjadi perbedaan pilihan dan dukungan. Tapi jangan perbedaan itu menjadi penyebab perpecahan sosial. "Tokoh masyarakat dan tokoh adat diharapkan perannya dalam menciptakan kedamaian dan keamanan selama Pilkada serentak berlangsung," kata Brigjen Alit Widana.

"Dalam kesempatan ini, kami mau menegaskan bahwa Polri bersikap netral dan tidak memihak. Netralitas dan independensi Polri adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar," tambah dia.

Dalam pertemuan itu, hadir ketua KPUD Gianyar, para pejabat pemerintahan kabupaten Gianyar, tokoh adat, tokoh masyarakat dan perwakilan organisasi pemuda serta wakil partai politik.