Kepemilikan rumah bersubsidi makin diminati

id rumah murah,subsidi perumahan,kpr,rei,pangsa pasar rumah murah,perumahan rakyat bersubsii,program sejuta rumah

Kepemilikan rumah bersubsidi makin diminati

Pengunjung berkonsultasi tentang perumahan di salah satu anjungan (stand) pada pameran Real Estate di salah satu mal Kota Palembang. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/Ang/18)

Palembang  (ANTARA News Sumsel) - , Kepemilikan rumah bersubsidi dari pemerintah semakin diminati memasyarakat sejak diluncurkannya program satu juta rumah empat tahun lalu, kata  Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Selatan Harriadi Benggawan.

Harriadi Benggawan di Palembang, Senin, mengatakan, pangsa pasar rumah bersubsidi di daerah ini mengalami kenaikan dengan berhasil menembus persentase 70 persen atau naik jika dibandingkan sebelumnya yakni 60 persen untuk rumah murah dan 40 persen rumah mewah.

"Kenaikan ini salah satunya didorong adanya bantuan subsidi pemerintah untuk uang muka, masa pengembalian kreditnya yang bisa 20 tahun," kata dia.

Ia mengatakan lantaran pertumbuhan pesat sektor ini membuat pengembang tidak menyia-yiakan peluang ini. Menurutnya, sebagian besar pengembang membangun rumah murah karena untuk bisnis penjualan rumah mewah mengalami penurunan karena pengaruh krisis ekonomi global.

Sebaran lokasi pembangunan perumahan murah itu terdapat Sako, Sematang Borang, Tanjung Barangan, Gandus Talang Jambe, dan beberapa daerah di pinggiran kota.

Para pengembang memilih kawasan pinggiran kota karena harga tanah masih relatif murah.

Sementara itu, Pemerintah Kota Palembang siap membantu infrastruktur jalan untuk mendorong kalangan pengembang aktif dalam pembangunan rumah murah bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Pembangunan kawasan perumahan yang sudah tertata ini diharapkan mengurangi area pemukiman kumuh di sekitar aliran Sungai Musi yakni kawasan Seberang Ulu.

Program satu juta rumah ini mendapatkan dukungan penuh Pemkot Palembang karena hingga kini persoalan tempat tinggal bagi MBR masih menjadi persoalan dominan untuk mengikis kawasan kumuh di pinggir Sungai Musi.

Pemerintah mematok harga rumah subsidi ini Rp123 juta dengan uang muka hanya satu persen dari harga rumah, dan bunga kredit perumahan telah diturunkan dari 7,25 menjadi 5 persen untuk masa 15-20 tahun.