Harga terus menurun, petani ganti tanaman karet dengan sawit

id tanaman karet,petani karet,berita palembang,berita sumsel,harga karet,petani sawit,pergantian tanaman karet,harga wait

Harga terus menurun,  petani ganti tanaman karet dengan sawit

Arsip- Seorang buruh melakukan penyadapan di kebun karet percobaan balai penelitian Sembawa Banyu Asin Sumsel. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

Rejang Lebong (ANTARA News Sumsel) - Kalangan petani karet di Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu sejak beberapa bulan belakangan mulai mengganti dengan tanaman kelapa sawit.

Wakil Ketua I DPRD Rejang Lebong yang berasal dari Kecamatan Kota Padang, Yurizal, di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan kalangan petani karet yang beralih menanam sawit tersebut lantaran harga jual getah karet terus mengalami penurunan.

"Hampir sebagian petani karet di Kecamatan Kota Padang saat ini sudah menebang pohon karetnya dan diganti dengan tanaman sawit. Selain itu sebagian kecil juga ada yang menggantinya dengan tanaman pala atau jenis buah-buahan lainnya," kata Yurizal.

Adanya penggantian tanaman karet sebelumnya menjadi mata pencaharian utama masyarakat di wilayah itu, ujar dia lagi, tidak bisa dicegah karena menganggap menanam tanaman karet sudah tidak lagi menguntungkan mereka.

Harga jual getah karet yang saat ini dihargai pembeli untuk karet harian berkisar Rp4.000-5.000 per kg, sedangkan karet bulanan Rp6.000 per kg. Pada hal tiga tahun sebelumnya harga karet harian ini mencapai Rp12.000 per kg, dan karet mingguan mencapai Rp17.000 per kg.

Harga karet yang tinggi itu, menurut dia, saat ini hanya tinggal kenangan seiring dengan banyak kebun karet yang ditebangi warga guna diganti dengan tanaman sawit maupun tanaman lainnya yang dianggap lebih menguntungkan.

Mansuri (35) salah seorang warga Kecamatan Kota Padang mengatakan, dirinya sengaja mengganti tanaman karet di kebunnya dengan tanaman sawit, alasannya harga jual buah sawit cenderung stabil dibandingkan karet.

"Berkebun sawit jauh lebih menjanjikan ketimbang karet, selain harga jual buahnya stabil pemasarannya tidak sulit. Kalau dulu semua warga di sini memiliki kebun karet, tapi sekarang sudah banyak yang ditebang diganti dengan tanaman lain," ujarnya pula.
(T.KR-NMD/B. Budiman)