Panitia piala Presiden apresiasi legenda sepak bola era 1990-an

id panitia piala presiden, maruar sirait,legenda sepak bola,piala presiden, legenda sepak bola terima penghargaan,panitia apresiasi legenda sepak bola, l

Panitia piala Presiden apresiasi legenda sepak bola era 1990-an

Ketua Steering Committee Piala Presiden Maruarat Sirait (tengah) menyambangi stand sponsor di sekitar Stadin Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (11/2). (ANTARA News Sumsel/Dolly Rosana/18/Ang)

....Kita tidak boleh melupakan sejarah. Tanpa para legenda ini, persepakbolaan Indonesia tidak bisa berkembang seperti sekarang....
Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Panitia penyelenggara turnamen Piala Presiden 2018 memberikan apresiasi kepada lima orang legenda sepak bola Indonesia berupa uang tunai Rp20 juta per-orang.

Ketua Panitia Pengarah (SC) Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait mengatakan, kelima legenda yang mendapatkan apresiasi tersebut adalah pemain timnas era 1990-an Alexander Pulalo, penyerang timnas era 1990-an Peri Sandria, kiper timnas tahun 1960-an Yudo Hadianto, pemain timnas tahun 1970-an Junaedi Abdillah dan bek timnas era 1970-an Simson Rumahpasal.

"Kita tidak boleh melupakan sejarah. Tanpa para legenda ini, persepakbolaan Indonesia tidak bisa berkembang seperti sekarang," ujar Maruarar dalam penutupan Piala Presiden 2018 di Jakarta, Rabu.

Politikus PDI Perjuangan itu melanjutkan, selain pemain, panitia Piala Presiden 2018 memberikan apresiasi serupa kepada legenda wasit dan pelatih nasional.

Para wasit tersebut yaitu Purwanto dan Jaka Mulyono, sedangkan pelatih yakni Benny Dolo, Sartono Anwar dan Nandar Iskandar.

"Terima kasih atas penghargaan ini. Saya tidak menyangka bisa mendapatkannya. Semoga ini mendorong para pemain muda agar semakin berprestasi," kata Yudo Hadianto.

Ucapan senada diungkapkan Purwanto yang semasa aktif memiliki lisensi wasit FIFA. Dia pun menyampaikan beberapa pesan kepada para wasit di Tanah Air.

"Saya tidak menyangka, tiba-tiba ditelepon dan diminta ke Jakarta untuk menerima ini. Karena itu saya mengucapkan terima kasih. Bagi wasit-wasit Indonesia, jangan pernah takut dibenci karena itu risiko seorang wasit. Yang penting tetap bertindak sesuai dengan peraturan," tutur Purwanto, yang kini tinggal di Kediri, Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, panitia Piala Presiden 2018 juga memberikan penghargaan kepada jurnalis media daring, cetak dan televisi yang setia meliput kejuaraan tersebut.

Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara berhasil menjadi nomor satu di kategori foto lomba tersebut melalui pewartanya Wahyu Putro. Sementara Pewarta Antara Biro Sumatera Selatan Dolly Rosana menyabet statusĀ  tulisan terbaik kategori media daring.