Bank SumselBabel andalkan keunggulan layanan digital

id bank sumsel babel,dirut bank sumsel babel,layanan digital bank bsb,kredit bank bsb,infrastruktur layanan bank

Bank SumselBabel andalkan keunggulan layanan digital

Dua orang model melakukan transaksi melalui Internet Banking seusai peluncuran program internet banking Bank SumselBabel di Palembang, Selasa (28/2). (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/17)

....Saya rasa, yang sudah ada ini sudah bagus. Artinya BSB siap melesat tahun ini, apalagi ada momen Asian Games....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Bank Pembangunan Daerah Bank Sumsel Babel mengandalkan keunggulan layanan digital untuk memenangkan persaingan di industri perbankan Tanah Air pada 2018 setelah fokus penyempurnaan infrastruktur dalam dua tahun terakhir.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel M Adil di Palembang, Rabu, mengatakan, perusahaan telah melakukan secara bertahap sejak tahun lalu pembenahan infrastruktur terutama untuk menunjang layanan digital menggunakan suntikan modal dari sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Sumsel dan Bangka Belitung.

"Saya rasa, yang sudah ada ini sudah bagus. Artinya BSB siap melesat tahun ini, apalagi ada momen Asian Games," kata Adil.

Ia mengatakan kemampuan modal Bank Pemerintah Daerah itu bukan hanya disokong penyertaan modal pemda tapi juga karena adanya reevaluasi aset, dan setelahnya akan ditopang langkah penawaran saham perdana (IPO) ke publik yang kini terus dijajaki perusahaan.

Namun untuk IPO, Adil belum mampu memastikan kapan hal itu terwujud.

"Masih diusahakan, tunggu saja," kata Adil.

Bank Sumsel Babel mencetak laba bersih senilai Rp300 miliar sepanjang 2016 berkat pencapaian kinerja perusahaan yang tumbuh di atas rata-rata perbankan nasional. Raihan laba bersih itu juga tercatat tumbuh 6,38 persen jika dibandingkan 2015.

Pada 2017, kinerja BSB semakin membaik dengan berhasil membagikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih yang diraih bank pembangunan daerah tersebut kepada pemegang saham yakni sebesar Rp146,55 miliar.

Dalam Laporan Keuangan Tahunan 2017 tercatat aset perusahaan tumbuh 17,10 persen menjadi Rp22,14 triliun.

Sementara untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 20,76 persen menjadi Rp17,17 triliun dibanding tahun lalu.

"Kinerja keuangan kami mulai dari aset sampai DPK bisa tumbuh di atas rata-rata nasional pada tahun lalu," ujar dia.

Adapun untuk kredit, penyaluran yang dilakukan perusahaan tercatat tumbuh 7,24 persen pada tahun 2017 yakni sebanyak Rp13,56 triliun.