Pakar Gambut sebut sawit mampu jaga keseimbangan ekologi

id sawit, kelapa sawit,cpo,tandan buah sawit,tbs,kebun sawit, gambut, lahan gambut,minyak sawit, pabrik kelapa sawit, petani sawit

Pakar Gambut sebut sawit mampu jaga keseimbangan ekologi

Arsip - Perkebunan kelapa sawit (ANTARA FOTO)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kalangan pakar gambut menyatakan pengembangan kelapa sawit di lahan gambut tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, namun juga menjaga ekosistem.

Ketua Himpunan Gambut Indonesia (HGI) Supiandi Sabiham dalam diskusi yang membedah pengelolaan gambut di Indonesia di Jakarta, Selasa menyatakan, pemanfaatan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit tidak merusak lingkungan asalkan dikelola secara benar.

Bahkan, tambahnya, gambut yang dimanfaatkan untuk sawit akan semakin baik dan tidak mudah terdegradasi.

"Penanaman sawit di lahan gambut tidak hanya sekadar mengejar aspek ekonomi dan sosial saja, tapi juga mampu menjaga ekosistem lahan itu sendiri," katanya dalam diskusi Kebijakan Pengelolaan gambut di Indonesia ditinjau dari aspek ekologi, ekonomi dan sosial yang Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba di Jakarta.

Menurut dia, tanah gambut memiliki karakter cepat kering dan mudah terbakar pada saat musim kemarau. Tapi hal itu dapat diantisipasi dengan pembangunan sistem drainase yang baik.

Membuat kanal beserta parit serta pintu-pintu air yang berfungsi membuang kelebihan air ketika musim hujan dan menahan air saat musim kemarau sangat penting.

"Dengan begitu, air tanah akan terjaga, sehingga tidak mudah terjadi kebakaran. Kuncinya adalah pengelolaan yang benar, disiplin, dan berkesinambungan," tuturnya.

Supiandi menyatakan, tujuan pengelolaan yang baik adalah kelembaban muka air tanah, namun kelembaban itu tidak ditentukan oleh tinggi muka air seperti yang dipersyaratkan 0,4 M.

"Dalam kawasan hutan primer saja, ketinggian 0,4 mustahil dilakukan," ucapnya.

Karena itu, lanjutnya, batasan 0,4 m per perlu dipertanyakan dan dikaji. Seharusnya, sepanjang manajemen tata kelolanya baik, kedalaman lebih dari 0,4 cm tetap aman ditanami.

Peneliti Center for Southeast Asian Studies Kyoto University, Jepang Kosuke Mizuno menambahkan, kunci pengelolaan gambut ada pada pembasahan sehingga kelembabannya tetap tejaga.

"Tidak ada jaminan dan penelitian bahwa dengan ketinggian 0,4 m gambut tetap baik," ujarnya.

Namun demikian, Mizuno mengingatkan, hilirisasi industri minyak sawit nasional merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan jangka panjang di Indonesia.