Humas BUMN perlu bentuk standardisasi profesionalisme

id hoax, humas, huams bumn, standarisasi, profesionalisme

Humas BUMN perlu bentuk standardisasi profesionalisme

Anti Hoax. (ANTARA /Handry Musa/2017)

...Dunia saat ini sudah memasuki massa post-truth (pascakebenaran), salah satu produknya adalah hoax...
Gresik (ANTARA News Sumsel) - Pengamat dan Pengajar Filsafat dari Universitas Indonesia, Rocky Gerung mengatakan, kumpulan humas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu membentuk standardisasi profesionalisme khusus, untuk mencegah penyebaran kabar kebencian atau hoax.

"Dunia saat ini sudah memasuki massa post-truth (pascakebenaran), salah satu produknya adalah hoax," kata Rocky, saat menjadi pembicara pada Sharing Session bertema Membangun Nalar Kehumasan yang diikuti oleh anggota Forum Humas BUMN/BUMD se-Jawa Timur di Kantor PT Petrokimia, Gresik, Senin.

Oleh karena itu, kata dia, Forum Humas BUMN, salah satunya di Jatim ini harus mampu menyumbangkan poin khusus ke tingkat nasional terkait profesionalisme sebagai humas, karena seorang humas butuh kesejatian, atau poin khusus dalam menjalankan kebijakan untuk mencegah hoax tersebut.

"Bagian terpenting dari humas adalah etika, dan humas di Indonesia tidak hanya menghadapi negara atau masyarakat sekitar, tapi sudah dunia, salah satunya adalah hoax," katanya.

Fungsi humas BUMN saat ini, kata dia, adalah bagaimana mengatasi kedaruratan direksi dengan perumpamaan atau metafor, karena humas tidak hanya jadi penyampai pesan dari direksi, tapi perlu menambahkan nilai lebih dalam pada pesan tersebut.

Sehingga, hal terpenting dalam seorang Humas BUMN adalah mempunyai logika berfikir, karena fungsinya sebagai DNA korporasi, dan menentukan korporasi tersebut.

"Jadi Humas BUMN itu bukan corong korporasi, melainkan mengolah dengan penambahan nilai positif, namun tidak terjebak pada semboyan 'asal bapak senang'," katanya.

Untuk itu, Rocky meminta agar dalam pertemuan forum Humas BUMN bisa menelurkan poin mengenai konsep kehumasan yang mempunyai kesejatian atau profesionalitas dalam bekerja.

Koordinator Forum Humas BUMN Jatim, Ivone Andayani yang juga Public Relations area Jawa Timur PT Telekomunikasi Indonesia, sepakat dengan usulan tersebut, dan segera menindaklanjuti hasil sharing session untuk menuju humas BUMN yang profesional.


"Hasil pertemuan hari ini akan kami lanjutkan, dan akan kami buat program tiga bulan ke depan untuk bersama-sama memajukkan humas BUMN di Jatim," katanya.

Vice President Corporate Communication Pelindo III, Lia Indi Agustiana juga mengapresiasi positif adanya diskusi tersebut, apalagi saat ini Pelindo III sedang bertransformasi menuju lebih baik.

"Kami selain memiliki logo baru, korporat juga memiliki slogan baru, yakni `Beyond Port of Indonesia¿. Nalar kehumasan yang kritis menjadi penting dalam mengomunikasikan transformasi ini dengan lebih strategis kepada seluruh pemangku kepentingan. Karena yang mendapat manfaat dari transformasi bisnis dan layanan Pelindo III semakin beragam, tidak hanya para pengguna jasa, tetapi juga negara dan masyarakat luas," katanya.


Pertemuan Humas BUMN di Jatim ini dihadiri sekitar 40 perusahaan BUMN dan BUMD di Jatim, dan mengundang Perwakilan Forum Humas BUMN Pusat, Dewi Krisnawati.