Purwokerto (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah akan menyiapkan kawasan ekonomi khusus pendidikan untuk perguruan tinggi luar negeri yang akan beroperasi di Tanah Air, kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
"Akan ditetapkan daerah untuk KEK pendidikan," kata Mohamad Nasir di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu.
Ia menjelaskan pemerintah membuka peluang operasional perguruan tinggi asing di Indonesia dengan beberapa syarat.
"Perguruan tinggi luar negeri beroperasi di dalam negeri tidak bisa kita hindari, sesuai dengan General Agreement on Trade in Services (GATS) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN," katanya.
Kendati demikian, pemerintah akan mengatur agar semuanya sesuai dengan perundang-undangan.
"Kami akan mengatur agar masuk sesuai undang-undang, harus kita berkolaborasi dan bekerja sama," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah akan menetapkan kawasan ekonomi khusus untuk pendidikan yang akan berpedoman pada Undang-Undang KEK.
"Jadi nantinya akan beroperasi di KEK," katanya.
Sebelumnya, ia mengatakan sudah ada beberapa perguruan tinggi luar negeri yang tertarik beroperasi di Indonesia, seperti Universitas Cambridge, Universitas Melbourne, dan Universitas Quensland.
Menurut dia, operasional perguruan tinggi asing unggulan di Tanah Air akan memberikan beberapa keuntungan, seperti anak Indonesia tak perlu lagi kuliah ke luar negeri untuk mendapatkan universitas yang bagus.
(T.W004/M.H. Atmoko)
Berita Terkait
Supardi Nasir terpaksa absen di laga perdana Persib
Kamis, 2 September 2021 20:30 Wib
Mantan Sekda Dumai dan Kadis PU Bengkalis dijebloskan ke penjara
Jumat, 19 Juni 2020 23:14 Wib
Bachtiar Nasir: FPI berkomitmen pada NKRI dan Pancasila
Senin, 2 Desember 2019 16:32 Wib
Nasir, mantan Menristek ditunjuk jadi stafsus Wapres
Senin, 25 November 2019 16:58 Wib
Kapten Persib sarankan Febri Hariyadi berkarier di luar negeri
Selasa, 22 Oktober 2019 23:43 Wib
Menristekdikti berharap mahasiswa tidak demo jelang pelantikan presiden
Senin, 14 Oktober 2019 15:28 Wib
Menristekdikti kecewa mahasiswa tolak pertemuan dengan Presiden
Rabu, 2 Oktober 2019 12:00 Wib
Menteri: Temukan pelaku penembakan korban demo mahasiswa Kendari
Minggu, 29 September 2019 14:45 Wib