BKKBN pantau kampung KB di Desa Talang Kebang Banyuasin

id bkkbn, kampung kb, akseptor kb,plkb, suntik kb, implant, alat kontrasepsi kb,kepala bkkbn sumsel

BKKBN pantau kampung KB di Desa Talang Kebang Banyuasin

Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Waspi (tengah) berdialog dengan warga Desa Talang Kebang, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin. (ANTARA News Sumsel/Ist/Ang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Jajaran Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan memantau perkembangan Kampung KB di Desa Talang Kebang, Kecamatan Banyuasin III.

Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Waspi dalam kunjungan kerja ke desa tersebut pada 22 Januari 2018 mengatakan pemantauan ini guna melihat bagaimana implementasi langsung program Kampung KB yang sudah dicanangkan pemerintah sejak dua tahun lalu.

"Kampung KB ini merupakan inovasi strategis untuk memberdayakan masyarakat. Kedatangan kami ini tak lain untuk melihat sejauh mana implementasinya," kata dia.

Dalam kunjungan ini, jajaran Perwakilan BKKBN Sumsel juga bersilaturahim dengan para tokoh masyarakat, kader-kader KB, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), para penyuluh, dan perangkat desa.

Selain itu juga digelar kegiatan dialog dan tanya jawab dengan masyarakat desa. Dalam dialog interaktif itu, BKKBN menyerap aspirasi, saran dan usul dalam  masyarakat dalam kaitan meningkatkan kesejahteraan keluarga.



Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Waspi (tengah) berdialog dengan warga Desa Talang Kebang, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin. (ANTARA News Sumsel)

Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Waspi (tengah) berdialog dengan warga Desa Talang Kebang, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin.

"Pada kesempatan ini, kami juga menekankan pentingnya memberikan asupan gizi yang seimbang bagi keluarga. Hal ini bertujuan mencegah stunting yakni tumbuh kembang yang tidak sesuai usia," kata Waspi.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menargetkan kampung KB telah terbentuk di tiap-tiap kecamatan pada 2018 karena pada 2019 ditargetkan di tiap kelurahan.

Target ini untuk mendongkrak jumlah aseptor dan menurunkan angka drop out lantaran kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan

Waspi mengatakan, melalui Kampung KB ini peserta program Keluarga Berencana akan didorong menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang, yakni implant dan spiral untuk mencegah potensi terjadinya kelalaian.

Upaya ini harus dilakukan terus menerus mengingat berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia diketahui bahwa TFR (jumlah kelahiran bayi dari wanita usia subur) di angka 2,8 (melewati dua orang tapi tidak mencapai angka tiga orang).[

Capaian ini tidak menggembirakan mengingat angka 2,8 itu sudah dicapai pada satu dekade sebelumnya. Artinya, terjadi stagnasi pada program Kependudukan dan KB.

Oleh karena itu, tidak heran kiranya Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menargetkan angka TFR pada 2017 telah menembus angka 2,3 secara nasional, sedangkan Sumsel ditargetkan 2,4.

Kampung KB sendiri dipandang sebagai miniatur pembangunan manusia berwawasan kependudukan yang sangat tepat dikembangkan di seluruh Indonesia hingga ke daerah perbatasan dan terisolir.  (Dolly Rosana/Adv)