Merespon Becakayu, pengerjaan LRT Palembang diminta hati-hati

id lrt, lrt palembang,kereta api ringan,pekerja lrt,pekerja lrt diminta hati-hati,kementerian pupr, tol,tol becakayu

Merespon Becakayu, pengerjaan LRT Palembang diminta hati-hati

Sejumlah pekerja melakukan aktivitas pembangunan proyek kereta api ringan atau LRT di salah satu zona pembangunan di Palembang, Sumsel, Rabu (24/1). (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/Ang/18)

....Pekerjaan elevated dan penggunaan alat berat untuk lifting girder di LRT Sumsel sudah selesai semua sebenarnya. Jika ada penggunaan alat berat adalah untuk mengangkat equipment power di stasiun, angkat wesel, dan sebagainya....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Pengerjaan jalur kereta api ringan atau LRT oleh perusahaan kontraktor diminta pemerintah berhati-hati untuk merespon ambruknya tiang pancang proyek Tol Bekasi-Cawang -Kampung Melayu (Becakayu).

Ketua Pejabat Pembuat Komitmen LRT Sumsel dari Kementerian Perhubungan Suranto di Palembang, Rabu, mengatakan, sementara ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat karena LRT Sumsel sempat disinggung terkait antisipasi kecelakaan pekerjaan diatas ketinggian.

Hal ini terkait dengan perintah dari Kementerian PUPR untuk pengerjaan infrastruktur yang menggunakan alat berat dalam mengangkat girder atau apapun diatas ketinggian harus dihentikan sementara.

"Pekerjaan elevated dan penggunaan alat berat untuk lifting girder di LRT Sumsel sudah selesai semua sebenarnya. Jika ada penggunaan alat berat adalah untuk mengangkat equipment power di stasiun, angkat wesel, dan sebagainya," kata dia.

Utuk sementara ini, ia melanjutkan, semua akan ditunda terlebih dahulu namun pekerjaan minor tetap dilanjutkan kontraktor.

Pekerjaan minor itu, seperti penyelesaian stasiun, gelar kabel untuk telekomunikasi dan persinyalan serta lainnya yang tidak menggunakan alat berat untuk mengangkat material.

"Penundaan ini semoga tidak membuat pekerjaan terlambat. Kami pun sudah berkoordinasi dengan kontraktor dan konsultan atas arahan ini," kata dia.

Sementara itu, kejadian ini dipastikan tidak berpengaruh dengan pembangunan tol Palindra mengingat pengangkatan girder terakhir dilakukan pada Jumat (16/2).

"Setelah itu tidak ada lagi pengerjaan pengangkatan material dengan menggunakan alat berat di ketinggian," kata Manager Proyek PT Hutama Karya Divisi Ruas Jalan Tol Palindra, Hasan Turcahyo.

Ia menerangkan, bahwa masih akan ada pengerjaan pengangkatan material dengan menggunakan alat berat. Namun tidak ditempatkan pada ketinggian, melainkan hanya menempatkan material di saluran atau jembatan penghubung saja.

"Tidak ada lagi pengerjaan di pengangkatan material di ketinggian. Artinya kita terus melanjutkan pengerjaan pembangunan ruas jalan tol," ujar dia.

Hasan menerangkan, saat ini pihaknya tengah fokus dalam pengerjaan penimbunan dan pengaspalan. Hal itu dilakukan di seksi II dan seksi III, sebab pada seksi I yakni Palembang-Pemulutan sudah selesai 100 persen.

"Pengerjaan kita selanjutnya adalah fokus pada penimbunan dan pengaspalan. Mudah-mudahan pengerjaan tol Palindra akan selesai tepat waktu yakni sebelum Asian Games nanti," kata dia.