KPU ingatkan peserta pilkada tidak curang

id kpu, kpu kota palembang, kpu ingatkan calon, cawako, pilkada, pilkada kota palembang,empat pasang calon walikota, ketua kpu

KPU ingatkan peserta pilkada tidak curang

Ketua KPU Palembang Syarifudin (Antara News Sumsel/18/Yudi Abdullah)

Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Komisi Pemilihan Umum Kota Palembang, Sumatera Selatan mengingatkan empat pasang yang ditetapkan sebagai peserta pilkada 27 Juni 2018 untuk tidak curang dalam meraih kemenangan yang dapat mencoreng tujuan mulia pesta demokrasi.

"Empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palembang yang ditetapkan melalui sidang pleno hari ini yakni pasangan petahana Harnojoyo-Fitrianti Agustinda, Mularis Djahri-Syaidina Ali, Sarimuda-Abdul Rozak, dan pasangan calon perseorangan Akbar Alvaro-Hernoe diminta untuk bersaing secara sehat dan menjauhi perbuatan curang dalam meraih kemenangan," kata Ketua KPU Palembang, Syarifudin di Palembang, Senin.

Menurut dia, untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam pilkada tahun ini, selain mengingatkan para peserta, pihaknya juga berupaya melakukan berbagai tindakan yang dapat menutup celah perbuatan curang.

Tindakan untuk mencegah terjadinya kecurangan seperti melakukan pengawalan secara ketat hasil pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau.

Proses pengiriman kotak kertas suara yang telah direkapitulasi oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) akan menjadi perhatian dan diupayakan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, katanya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan pilkada harus bersih, untuk itu diharapkan partsipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat untuk melakukan pengawasan secara ketat.

Jika masyarakat mengetahui adanya seseoarang atau kelompok tertentu yang berupaya melakukan perbuatan curang untuk memenangkan salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tertentu, diimbau untuk segera melaporkan kepada pihaknya atau aparat kepolisian terdekat.

Melalui upaya tersebut diharapkan dapat dicegah timbulnya konflik antarmassa pendukung peserta pilkada dan bisa dihasilkan kepala daerah yang benar-benar menjadi harapan mayoritas warga Palembang, kata dia.