Menko Puan Maharani motivasi guru Musi Banyuasin

id puan maharani, menko pmk, puan motivasi guru, guru, menko pmk puan maharani, pelajar, siswa, pusat pengembangan pelajar muba, atlet pelajar terpadu bu

Menko Puan Maharani motivasi guru Musi Banyuasin

Menko PMK Serahkan KIP Di Muba Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berpidato di hadapan perwakilan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP-ATM), tas, dan alat tulis sekolah di Stable Berkuda, Sekayu, Musi Banyuasin

Musi Banyuasin  (ANTARA News Sumsel) - Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani memotivasi guru di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan agar terus membangun generasi muda yang berkarakter Indonesia.

"Peran guru dalam mendidik generasi muda sangat besar, jika sampai salah didik dan tidak sesuai dengan karakter Indonesia, bisa menimbulkan masalah sosial,"  kata Menko PMK Puan Maharani saat melakukan kunjungan kerja di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Senin.

Dalam kunjungan kerja itu, Puan Maharani meninjau lokasi pembangunan sekolah dan asrama Pusat Pengembangan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Atlet Pelajar Terpadu Bung Karno Musi Banyuasin (Muba).

Kemudian menghadiri seminar pendidikan yang diikuti ratusan guru dari berbagai daerah dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, serta peletakan batu pertama pembangunan SMK Vokasi Muba Maju Berjaya.

Lebih lanjut Menko PMK Puan Maharani dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa untuk memotivasi guru agar semangat melaksanakan tugasnya mencetak sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi, pihaknya berupaya menyiapkan program peningkatan kesejahteraan guru.

"Pemerintah akan berupaya dengan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang ada di daerah," ujarnya.

Sementara terkait dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP), diharapkan para orang tua siswa penerima manfaat kartu tersebut untuk mengawasi penggunaannya agar tidak disalahgunakan.

Uang yang diterima pelajar dalam bentuk kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang tergabung dalam KIP itu diminta dipergunakan untuk keperluan sekolah bukan untuk yang lain, kata Menko PMK.