Pertamina kembangkan KEM Bengkulu

id Pertamina,Kawasan Ekonomi Masyarakat,berita palembang,berita sumsel,Manajer Komunikasi dan CSR,Hermansyah Nasroen,pembinaan masyarakat

Pertamina kembangkan KEM Bengkulu

Pertamina (ANTARA Sumsel)

Bengkulu (ANTARA News Sumsel) - PT Pertamina menggandeng anggota Forum Layanan Iptek Bagi Masyarakat Rafflesia Besamo untuk mengembangkan areal seluas 2,43 hektare di Kelurahan Lempuing, Kota Bengkulu sebagai Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM).

"Ada 30 kepala keluarga yang terlibat dalam program ini yang kami bina bersama forum layanan ilmu pengetahuan bagi masyarakat atau Flipmas," kata Manajer Komunikasi dan CSR PT Pertamina Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Hermansyah Nasroen, di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan bahwa program itu fokus pada pembinaan masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat setempat dalam jangka waktu antara tiga hingga lima tahun ke depan.

Pembinaan potensi ekonomi dengan kegiatan utama pertanian dan budi daya perikanan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Lahan itu milik masyarakat yang selama ini kurang produktif, jadi kami melakukan pembinaan untuk meningkatkan produktivitas mereka," ucap dia.

Program tersebut, lanjut Hermansyah, merupakan bagian dari penerapan program tanggung jawab sosial perusahaan atau "Corporate Social Responsibility".

Ketua Flipmas Rafflesia Besamo, Herlina Muria, mengatakan bahwa ada lima kegiatan yang akan dilakukan bersama warga setempat, antara lain budi daya ikan bandeng dan nila, perkebunan sayuran, perkebunan buah-buahan, pengolahan produk pasca panen, serta infrastruktur penunjang seluruh kegiatan.

Ia mengatakan bahwa seluruh kegiatan dalam program KEM terintegrasi mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pascapanen.

"Budi daya sayur mayur sudah dimulai sejak September dan sudah panen dengan produksi mencapai Rp51 juta," ucap dia.

Ia mengatakan budi daya ikan nila dan bandeng direncanakan akan panen perdana pada minggu pertama Februari.
(T.H019/M.H. Atmoko)