Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Jaringan gas untuk rumah tangga yang dialirkan PT Pertagas Niaga dan PT PGN akan diseragamkan dan dibuat satu harga.
"Kami ingin mencoba agar harga ini diangkat sama-sama antara PGN dan Pertagas Niaga jadi satu harga," kata Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Jugi Prajogio seusai dengar pendapat (public hearing) evaluasi harga gas bumi untuk rumah tangga di enam kabupaten/kota di Jakarta, Rabu.
Jugi mengatakan rencana penerapan satu harga gas bumi untuk jaringan rumah tangga diharapkan dapat bisa rampung tahun ini.
Ia menuturkan kisaran harga gas untuk rumah tangga sederhana dan tidak mampu (rumah tangga 1) akan berada dikisaran Rp4.500 per kubik (m3) hingga Rp5.000 per m3. Sementara untuk rumah tangga menengah ke atas (rumah tangga 2) akan dipatok pada kisaran Rp6.000 per m3 hingga Rp6.500 per m3.
"Itu harapan kami, jadi harganya secara nasional," tuturnya.
Jugi menuturkan, kisaran harga jual gas tersebut akan dibuat tetap lebih murah dari harga elpiji. Pasalnya, penggunaan gas dinilainya lebih hemat karena bahan bakunya yang tidak perlu diimpor seperti elpiji.
Badan usaha yang memproduksi dan mengalirkan gas nantinya juga akan diatur perolehan margin dari harga tersebut. Tujuannya adalah agar badan usaha bisa mengembangkan jaringan sendiri di masa mendatang.
"Jadi tahap pertama (kami atur) di enam wilayah ini, mungkin dekat-dekat akhir tahun kami tetapkan harga yang sama, nanti dihitung lagi," ujarnya.
Saat ini, BPH Migas tengah melakukan evaluasi harga jual jaringan gas rumah tangga di enam kabupaten/kota yakni Muara Enim, Pali, Mojokerto, Samarinda, Musi Banyuasin dan Lampung. Sidang komite untuk menetapkan harga jual gas bumi untuk rumah tangga di enam kabupaten/kota itu akan dilakukan dalam satu hingga dua minggu mendatang setelah kegiatan dengar pendapat yang digelar di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan BPH Migas, harga jual gas di Muara Enim dan dan Pali untuk rumah tangga 1 sebesar Rp4.750 per m3 dan rumah tangga 2 sebesar Rp6.650 per m3.
Di Musi Banyuasin, harga dievaluasi untuk rumah tangga 1 sebesar Rp4.900 per m3 dan rumah tangga 2 Rp6.850 per m3. Di Lampung harga dievaluasi menjadi Rp4.450 per m3 untuk rumah tangga 1 dan Rp6.200 per m3 untuk rumah tangga 2.
Sementara di Mojokerto harga rumah tangga 1 dievaluasi menjadi Rp4.350 per m3 dan Rp6.100 per m3 untuk rumah tangga 2. Sedangkan di Samarinda, harga dievaluasi menjadi Rp4.400 per m3 untuk rumah tangga 1 dan Rp6.200 per m3 untuk rumah tangga 2.
(T.A062/C. Hamdani)
Berita Terkait
Warga OKU demo sambil bawa alat elektronik rusak
Sabtu, 20 April 2024 6:37 Wib
PLN sebut gangguan listrik di Baturaja karena jaringan tertimpa pohon
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
Pemprov Sumsel anggarkan Rp22,7 miliar perbaiki jaringan irigasi
Senin, 15 April 2024 18:45 Wib
Bareskrim gerebek pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama
Jumat, 5 April 2024 15:04 Wib
Telkomsel perkuat kualitas dan kapasitas jaringan jelang Idul Fitri 1445 H di Sumatera
Rabu, 3 April 2024 9:08 Wib
Warga Babat Supat Muba antusias bantu PLN bangun jaringan listrik
Minggu, 31 Maret 2024 16:35 Wib
Polisi ungkap pembawa sabu impor Malaysia
Sabtu, 23 Maret 2024 22:52 Wib
Pastikan semua desa berlistrik, Pemkab Muba-PLN akan teken kesepakatan pembangunan jaringan
Minggu, 17 Maret 2024 16:13 Wib