Pertumbuhan kredit perbankan Sumsel naik 10-12 persen

id Otoritas Jasa Keuangan,Sabil,ojk,kridit bank,kredit bank,Sabil ,pertumbuhan kredit bank

Pertumbuhan kredit perbankan Sumsel naik 10-12 persen

Sabil. (ANTARANews Sumsel/Dolly Rosana/Ang/17)

Palembang (ANTARANews Sumsel) - Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan di Sumatera Selatan pada 2018 berkisar 10-12 persen atau sejalan dengan target secara nasional.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Sabil di Palembang, Rabu, menyatakan optimitistis itu dilatari karena Provinsi Sumsel akan menyelenggarakan Asian Games yang diperkiraan akan mendorong sektor perdagangan dan pariwisata.

"Tahun 2018 memang tidak mudah, tetapi Sumsel ada momen-momen, seperti Asian Games, yang bisa menjadi trigger pertumbuhan kredit," kata Sabil.

Sabil mengatakan penyaluran kredit akan banyak diserap sektor perdagangan karena peredaran uang di sektor itu lebih cepat berputar. Bahkan, kata dia, momen besar tersebut juga bisa memacu pertumbuhan pembiayaan untuk pelaku usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM) yang menggarap peluang usaha berkenaan dengan Asian Games.

"Pelaku usaha yang cepat bergerak itu kan UMKM, mereka fleksibel dan lebih cepat beradaptasi terhadap kebutuhan pasar," kata dia.

Ia mengatakan OJK ingin kinerja penyaluran kredit oleh perbankan di Sumsel bisa sejajar dengan kinerja perbankan lain secara nasional.

Oleh karena itu, kata dia, OJK KR7 Sumbagsel mendorong perbankan yang ada di Sumsel untuk gencar ekspansi pada tahun ini.

"Tambahlah jaringan kantor karena berpotensi untuk meningkatkan penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK," ujar dia.

Berdasarkan catatan otoritas, penyaluran kredit di Sumsel pada tahun 2017 mencapai Rp76,38 triliun atau hanya tumbuh 7,71 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sementara kinerja penghimpunan DPK jauh melampaui kredit yang mana tumbuh 14,14 persen dari Rp63,18 triliun menjadi 72,12 triliun.

Khusus dalam penyaluran kredit diketahui bahwa pemodalan perbankan Tanah Air tergolong kuat yang ditunjukkan dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 23,36 persen. Sementara, rata-rata CAR Perbankan di kawasan ASEAN hanya 18%.

Dengan begitu, terdapat keleluasaan dana di sektor perbankan untuk menyalurkan pinjaman sekitar Rp640 triliun pada 2018.
(T.D019/K007)