Jakarta (Antaranews Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat sebesar 51 poin menjadi Rp13.299 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.350 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah dipicu faktor "shutdown" atau penghentian sementara operasional pemerintahan di Amerika Serikat.
"Pembuat legislasi di Senat AS masih berdebat mengenai undang-undang pengeluaran negara," katanya.
Ia menambahkan bahwa "shutdown" pemerintahan AS itu juga dapat membuat investor menjauhi aset-aset keuangan berdenominasi dolar AS yang akhirnya membuat mata uang itu mengalami tekanan.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahamd Mikail menambahkan bahwa nilai tukar rupiah bergerak menguat didorong sentimen positif harga komoditas setelah lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,9 persen pada tahun 2018 atau naik 0,2 persen dari prediksi sebelumnya.
Selain itu, lanjut dia, "shutdown" pemerintahan di Amerika Serikat juga diperkirakan masih menjadi katalis positif bagi rupiah untuk melanjutkan apresiasi.
(T.KR-ZMF/Subagyo)
Berita Terkait
Dokter: Cegah kebutaan akibat glaukoma dengan edukasi masyarakat
Jumat, 15 Maret 2024 15:36 Wib
Anak dengan mata malas berisiko alami hipertensi dan serangan jantung
Rabu, 13 Maret 2024 12:56 Wib
Waspada gejala tumor kelopak mata yang mirip bintitan
Jumat, 16 Februari 2024 16:35 Wib
Sepekan, banjir Demak hingga mahasiswa Unsri raih medali emas IPITEX
Sabtu, 10 Februari 2024 7:49 Wib
Kemensos bantu penderita kelainan syaraf mata agar bisa melihat lagi
Rabu, 7 Februari 2024 16:04 Wib
Bojan tak percaya kemenangan di depan mata Persib Bandung sirna
Senin, 5 Februari 2024 15:07 Wib
Penuturan saksi mata tabrakan KA di Bandung
Sabtu, 6 Januari 2024 6:49 Wib
Kirab Budaya Nitilaku UGM di mata Ganjar
Minggu, 17 Desember 2023 14:40 Wib