Bandung (Antaranews Sumsel) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, menyatakan pemerintah tidak akan segan-segan menindak tegas pelaku pembantai orang utan.
"Kita secara hukum mendorong agar kasus diproses hukum," ujar Siti usai menghadiri acara sosialisasi penanganan sampah kepada pelajar di Balaikota Bandung, Minggu.
Hal tersebut dikatakan Siti, menanggapi ditemukannya orang utan tanpa kepala yang mengambang di Sungai Kalahien Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah pada Senin (15/1). Dari hasil pemeriksaan, ditemukan pula 17 peluru senapan angin yang bersarang ditubuhnya.
Menurut Susi, pembantaian terhadap hewan dilindungi itu tidak dibenarkan dengan alasan apapun. Pihaknya memastikan pelaku harus diusut dan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
"Penanganan terus oleh polda. KLHK mengikuti terus. Kami mendorong diproses hukum," katanya.
Ia pun menemukan fakta, di dalam habitat asli orang utan, kini telah terdapat 224 perusahaan sawit. Dengan begitu, konflik antara primata dengan manusia tidak bisa dihindarkan lagi.
"Dalam catatan kami, ada 200 lebih perkebunan sawit yang di dalamnya ada habitat orang utan. Luasnya mencapai 406 ribu hektare. Saya minta dirjen panggil unit kita yang terkait kebun sawit yang ada habitat orang utan," kata dia.
(U.KR-ASP/Yuniardi)
Berita Terkait
Menteri LHK sebut ada lebih seribu ekor harimau sumatra di Pulau Sumatera
Rabu, 6 Maret 2024 19:32 Wib
Pemerintah Indonesia bantah tudingan kabut asapmelintas ke Malaysia
Senin, 2 Oktober 2023 16:38 Wib
Presiden panggil Menteri LHK Siti Nurbaya bahas polusi udara
Jumat, 16 Juni 2023 16:36 Wib
Mudik boleh dan keren, tapi jangan buang sampah sembarangan
Selasa, 18 April 2023 14:10 Wib
Daftar lagu Dewa 19 melegenda
Sabtu, 4 Februari 2023 9:02 Wib
Menteri KLHK sebut hanya Leuser di dunia yang miliki empat satwa hebat
Kamis, 15 September 2022 9:37 Wib
Menteri LHK Siti Nurbaya ajak kaum perempuan jadi pelopor isu perubahan iklim
Kamis, 30 September 2021 8:12 Wib
Siti Nurbaya: Indonesia siapkan kolaborasi pelestarian air jelang presidensi G20
Kamis, 30 September 2021 7:59 Wib