Film "Silariang" tayang di 65 layar bioskop

id Silariang,film tayang di bioskop,berita palembang,berita sumsle,berita sumsel,film buatan indonesia

Film "Silariang" tayang di 65 layar bioskop

Pemeran utama film Silariang, Jeyhan Kler (kiri) dan Dinda Surbakti (kanan) menghadiri pemutaran perdana film yang mereka bintangi, . (ANTARA FOTO/Dewi Fajrian)

Makassar (Antaranews Sumsel) - Film "Silariang" yang diangkat dari sepenggal kisah remaja suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah siap tayang di 65 bioskop di Indonesia.

"Film yang mengambil 'setting' di sejumlah objek wisata di Kabupaten Maros dan Kota Makassar ini, gala primiernya akan dilangsungkan pada hari Minggu (14/1)," kata Produser Film 'Silariang' Ichwan Persada di Makassar, Sabtu.

Menurut dia, karya film ini merupakan satu kebanggan karena dapat mengangkat kisah lokal yang kental dengan budaya Bugis-Makassar, meskipun sebelumnya sudah pernah ada film serupa yang diangkat pada era 1980-an hingga saat ini. 

Ia juga menuturukan para pemain yang terlibat dalam film ini diakui 80 persen di antaranya belum pernah bermain film layar lebar.

"Untuk pembuatan dan para pemain film ini hanya sekitar 20 orang dari Jakarta, selebihnya kebanyakan adalah sumber daya manusia di daerah ini," ujarnya.

Hal itu dibenarkan Eksekutif Produser dan Inipasti Communika Huri A Hasan. Menurut dia, suatu kebanggan tersendiri karena film ini memanfaatkan sumber daya yang ada di Sulawesi Selatan. 

Sementara itu, Bisma Karisma yang merupakan vokalis grup musik "Smash" yang menjadi tokoh utama dalam film itu mengakui proses pendalaman karakter yang diperankan dengan nama Yusuf, dipelajari selama dua pekan.

"Hanya proses syutingnya yang cukup berat di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu ketika pengambilan gambar di objek wisata Rammang-Rammang Kabupaten Maros," katanya.

Sutrada film "Silariang" Wisnu Adi juga menyampaikan apresiasinya pada para pemain yang terlibat karena dapat menjalankan perannya dengan baik dan untuk pertama kalinya membuat teks film dalam Bahasa Indonesia untuk menerjemahkan bahasa daerah yang digunakan pemain.

"Selama ini hanya membuat teks dalam Burma dan Kamboja," ujarnya.