Warga minta Pemkab segera atasi banjir

id banjir,Desa Lampur,Kabupaten Bangka Tengah,warga resah,jalan protokol tergenang banjir,antara palembang,berita palembang,berita sumsel,bangka tengah,k

Warga minta Pemkab segera atasi banjir

Arsip- Sejumlah anak membantu mendorong pengendara kendaraan bermotor di tengah genangan air . (Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17)

Munggu (Antaranews Sumsel) - Warga Desa Munggu dan Desa Lampur di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta pemerintah daerah segera mengatasi banjir yang menggenangi ruas jalan di kawasan Simpang Gedong.

"Kawasan Simpang Gedong sangat rawan banjir, hujan sedikit saja sudah banjir dan warga kesulitan melintas di titik itu," kata seorang warga, Refai Wahyudi, di Munggu, Jumat.

Ia menyebutkan, banjir menggenangi kawasan Simpang Gedong sekitar 10 meter dengan ketinggian yang cukup sulit dilewati kendaraan apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Banjir di lokasi itu sudah menahun dan selalu menjadi keluhan warga. Kami sudah menyampaikan keluhan ini kepada pemerintah daerah untuk dinormalisasi namun belum ada tindak lanjutnya," katanya.

Refai menjelaskan, kawasan Simpang Gedong merupakan akses menuju dua desa yakni Desa Lampur dan Desa Munggu, keduanya di Kecamatan Sungaiselan.

"Kalau terjadi banjir tentu ini menjadi momok bagi warga dua desa dan berimbas terhadap laju pertumbuhan ekonomi karena itu jalan utama untuk aktivitas perekonomian masyarakat," katanya.

Keluhan yang sama juga disampaikan Jumiati, dimana kalau hujan harus hati-hati melintasi kawasan Simpang Gedong karena genangan air cukup tinggi dan alirannya cukup deras sehingga bisa saja menyeret kendaraan yang lewat.

"Setahu saya kawasan ini langganan banjir dan sudah terjadi cukup lama. Ini jalan lintas utama masyarakat dan saya minta pemerintah kita  bisa memberikan solusi," katanya.

Apalagi saat musim hujan sekarang ini, warga sudah mulai khawatir dan berpikir panjang melintasi kawasan Simpang Gedong.

"Saya orang awam melihat titik banjir itu tidak begitu panjang, hanya beberapa meter saja, tetapi sangat rawan dan kalau pemerintah melakukan normalisasi mungkin tidak begitu sulit," katanya.
(T.KR-AMD/B/R. Mulyadi)