Singkil. Aceh (ANTARA Sumsel) - Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial saat ini telah membentuk 578 lokasi Kampung Siaga Bencana (KSB) yang tersebar di Indonesia yang bertujuan melindungi masyarakat dari kerentanan bencana.
Hendasman, mewakili Direktur PSKBA Kementrian Sosial RI, Margowiyono pada puncak acara Simulasi Kampung Bencana sekaligus pengukuhan tim KSB Kecamatan Singkil, di lapangan Alun-alun Pulosarok, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis mengatakan, keberadaan KSB sangat penting untuk pencegahan dini bencana.
Dikatakannya, tujuan utama dibentuknya KSB adalah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, sehingga dalam pelaksanaannya nantinya, pembinaan secara terus menerus dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan.
Dengan terciptanya hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat maka penanggulangan bencana akan lebih mudah dilaksanakan, ujar dia.
Menurut data Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI), Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah yang memiliki risiko bencana tinggi urutan 130 dari 322 kabupaten dan kota yang berkategori resiko bencana tinggi.
Sementara, sambungnya, untuk tingkat Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Singkil, merupakan urutan ketujuh sebagai wilayah rawan bencana.
Hal ini merupakan gambaran bagi semua, bahwa Kabupaten Aceh Singkil harus memiliki kegiatan intens dalam fase kesiapsiagaan penanggulan bencana, tutur dia.
Ia menyebutkan, intinya, esensi dari program KSB adalah pelibatan masyarakat setempat dalam pelaksanaan penanggulangan bencana atau dikenal dalam istilah lainnya "community based disasters management" yang dikombinasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal daerah setempat.
"Sebagaimana kita ketahui bencana mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat," katanya.
Kerugian tersebut tidak hanya berupa rusaknya harta benda semata, namun terkadang dampak atau akibatnya lebih jauh adalah jatuhnya korban jiwa, yang tentunya tak dapat dinilai dengan apapun, katanya.
Sehingga, ujar Direktur KSBA, pada kesempatan yang baik ini rasanya tidak berlebihan dirinya menghimbau kepada Pemerintah Daerah memberi perhatian yang lebih kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan agar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga mereka dapat melakukan tindakan darurat yang diperlukan bila terjadi bencana.
Ia juga menyampaikan, di samping dibentuk dengan menggunakan dana pusat dan dekonsentrasi dari Kementerian Sosial, pihaknya juga berupaya mendorong pemerintah daerah untuk membentuk hal serupa dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBD setempat.
Berita Terkait
Riau daerah pertama status siaga darurat karhutla 2024
Kamis, 14 Maret 2024 9:00 Wib
"Cuti ayah" saat istri melahirkan bagian suami siaga
Kamis, 14 Maret 2024 7:30 Wib
OKU tetapkan status siaga darurat bencana alam
Selasa, 5 Maret 2024 20:15 Wib
Dirut: Bulog SIAGA bagian dari SPHP guna menstabilkan harga beras
Senin, 4 Maret 2024 15:10 Wib
Warga OKU diminta waspadai dampak cuaca ekstrem musim penghujan
Jumat, 16 Februari 2024 22:13 Wib
Damkar Muara Enim antisipasi bencana saat Pemilu 2024
Senin, 5 Februari 2024 17:07 Wib
OKU Timur tetapkan status siaga bencana alam
Rabu, 31 Januari 2024 20:41 Wib
BBWS VIII sebut 10 sungai di Sumsel berstatus siaga
Minggu, 14 Januari 2024 21:41 Wib