Peternak Jadikan Kotoran Sapi Bernilai Ekonomi

id kotoran sapi, ternak, peternak, kotoran sapi jadi pupuk, dinas peternakan oku, kotoran sapi bernilai ekonomi

Peternak Jadikan Kotoran Sapi Bernilai Ekonomi

Dokumentasi - Seorang pekerja memberi makan sapi di salah satu peternakan yang ada di Palembang, Kamis (4/6). (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/15)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Beberapa peternak sapi di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, telah mampu menjadikan kotoran sapi bernilai ekonomi dalam bentuk pupuk kering.

"Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) kotoran sapi sebelumnya masih dijadikan pupuk karena diolah secara tradisional, namun sekarang diolah menjadi bokasi atau pupuk kering," kata Kepala Dinas Pertanian OKU, Bawi melalui Kabid Peternakan, Susi Meliarti di Baturaja, Kamis.

Menurut dia, kotoran sapi memiliki nilai ekonomi bisa diolah menjadi bokasi atau pupuk kering dengan nilai jual Rp1.500 per kilogram.

"Bokasi semacam pupuk dari kotoran yang dikeringkan sehingga tidak ada bau," katanya.

Ia berharap, peternak mulai menetapkan hasil pelatihan singkat dari BPTU Sembawa, seperti sapi betina wajib beranak setiap tahun.

Selama ini peternak di Kabupaten OKU masih enggan mangembangbiakan dengan baik, imbasnya ke peternak dan terjaganya ketersediaan sapi yang berusia 9 bulan sudah bisa kawin.

Peternak OKU mendapatkan pelatihan singkat di Balai Penelitian Ternak Unggul (BPTU) Sembawa Kabupaten Banyuasin dan juga peternak membawa bibit rumput pakan.

"Rumput pakan itu bisa ditanam, sehingga tidak hanya mengandalkan rumput yang disediakan alam," kata Susi Meliarti. 

Ia mengaku, awalnya peternak Kabupaten OKU yang diajak berkunjung ke BPTU Sembawa hanya untuk melihat budidaya dan manajemen mengurus sapi agar peternak termotivasi.

Namun, justru dari balai tersebut peternak banyak mendapat pengetahuan baru, salah satunya soal bahan pakan sapi.

"Bahkan saat kemarau, pakan rumput masih diberikan karena ada jenis rumput yang tahan dengan cuaca kering," kata Susi.

Dengan rumput tersebut, selain untuk menjaga ketersediaan pangan, asupan gizi hewan juga bisa terjaga sehingga kualitas sapi terjaga dengan baik, tidak hanya soal pakan dan peternak juga melihat pengelolaan kotoran sapi.