Pusri Bangun Pabrik NPK Fusion II

id pusri, pabrik fuson ii, pusri bangun fuson ii, pupuk sriwidjaya

Pusri Bangun Pabrik NPK Fusion II

Penandatanganan kontrak pembangunan pabrik NPK Fusion II antara PT Wijaya Karya (persero) tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (12/12). (ANTARA Sumsel/17/Nova Wahyudi)

....Pusri sebelumnya sudah sukses membangun pabrik NPK Fusion I dengan menghasilkan 100 ton pupuk per tahun....
Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaja membangun pabrik NPK Fusion II di Palembang pada 2018 untuk menambah pemasukan perusahaan di tengah rendahnya daya saing dari sisi harga dari produk pupuk urea yang dihasilkan.

Direktur PT Pusri Mulyono Prawiro di Palembang, Selasa, seusai penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT Wijaya Karya, mengatakan, Pusri masih kesulitan menekan biaya produksi untuk pupuk urea karena harga gas yang ditetapkan pemerintah masih tinggi sehingga cara lainnya yakni membidik pasar pupuk NPK.

"Pusri sebelumnya sudah sukses membangun pabrik NPK Fusion I dengan menghasilkan 100 ton pupuk per tahun, kini Pusri membangun NPK Fusion II yang ditargetkan selesai pada 2019," kata Mulyono.

Ia mengatakan Pusri membidik bisnis pupuk NPK karena penggunaan pupuk majemuk sedang tinggi permintaannya seiring dengan program ketahanan pangan pemerintah.

Selain itu, bisnis pupuk NPK ini seiring dengan visi misi perusahaan yang ingin menjadi pabrik pupuk berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Seperti diketahui, pabrik yang dibangun ini berdekatan dengan pabrik Pusri 2B menggunakan tenologi terkini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aat Asikin Idat mengatakan perusahaan pupuk milik pemerintah harus cepat merespon perubahan pasar, terkait kebutuhan konsumen akan pupuk berkualitas dan berharga murah.

Seperti diketahui bahwa bisnis pupuk urea sangat tergantung dengan harga gas, sementara harga gas industri masih dikisaran sekitar 6 dolar AS per MMBTU. Sedangkan di sisi lain, para pesaing sudah gas dengan harga 4 dolar AS per MMBTU

Di sisi lain, produksi pupuk urea di pasaran internasional juga melebihi permintaan sehingga peluang untuk merambah ke pasar luar negeri juga menjadi kecil.

Untuk itu, dalam menjawab persoalan ini, Pupuk Indonesia menilai pembangunan pabrik NPK merupakan pilihan terbaik sehingga pada tahun mendatang juga akan dilakukan PT Pupuk Kaltim, PT Petro Kimia Gersik, PT Pupuk Kujang.

"Pusri sudah memulainya lebih dahulu dan semoga saja cepat diterapkan di perusahaan pupuk lain," kata dia.

Hanya saja ia mengingatkan, bahwa dalam rencana pembangunan pabrik baru ini tetap harus mempertimbangkan kelancaran arus kas mengingat terkait dana pinjaman dari pihak ketiga. Pupuk Indonesia sudah memberikan acuannya yakni debt equity harus berasio 70:30.

"Berapa tiap tahun harus dibayar, berapa bunganya ?. Lantas berapa keuntungan yang didapat, yang jelas harus lebih tinggi dari tagihan tahunan plus bunganya. Jangan sampai tujuan berinvestasi ini malah menggerogoti yang sudah ada semisal NPK II ini menggerogoti Pusri 2B," kata dia.

Selain itu, ia menambahkan, Pusri juga harus melihat peluang perluasan pasar mengingat produk NPK ini dapat juga digunakan pekebunan sawit dan karet karena pada 2021 diperkirakan Pupuk Indonesia akan memproduksi sekitar 6 juta ton NPK. Sementara saat ini baru mencapai 3,4 juta ton.