Kimak (ANTARA Sumsel) - Petani Desa Kimak, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap bisa mendapatkan harga komoditas seperti lada dan dan karet secara akurat dan bisa diakses masyarakat.
"Kalau petani bisa mengetahui harga lada setiap saat maka petani bisa memperkirakan kapan hasil panennya bisa dijual. Kalau harganya naik dan sesuai dengan biaya produksi, langsung kami jual dan kalau masih di bawah rata-rata maka akan kami tahan dulu, supaya tidak rugi," kata salah seorang petani lada dan karet di Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Munir, Senin.
Ia menambahkan, saat ini harga lada di tingkat desa masih simpangsiur karena tidak ada patokan harga yang jelas.
Menutunya, harus ada media tertentu yang dapat diakses oleh petani untuk mendapatkan harga komoditas yang pasti dan jelas.
"Petani lada harus mendapatkan informasi yang jelas tentang harga lada sehingga diperlukan adanya media tertentu yang dapat digunakan para petani misalnya melalui aplikasi hanphone seperti melalui SMS atau aplikasi lainnya," katanya.
Begitu juga dengan petani lainnya, Ridwan yang juga membutuhkan harga lada dan karet setiap saat.
"Kalau ada informasi pasti, setidaknya petani tidak dibodohi oleh para tengkulak dan petani bisa memastikan kapan harus menjual hasil kebun," katanya.
Ia menyebutkan, petani biasanya mengetahui harga pasti lada di koran namun untuk membelinya cukup jauh dari desa sehingga tidak efektif.
"Kalau di desa jarang ada koran sehingga kami harus beli di luar seperti di Pangkalpinnag atau di Sungailiat. Tapi kalau bisa diakses melalui telepon genggam kami bisa akses kapan saja dan di mana saja," ucapnya.
Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi petani untuk mendapatkan akses harga lada dan karet secara pasti, mudah dan efisien.
"Kami ingin tahu dengan mudah harga lada di pasaran lokal dan harga lada di berbagai negara seperti Turki dan London," jelasnya.
Petani harap dapatkan harga info komoditas terkini
Arsip- produksi komoditas lada. (ANTARA)
