Jakarta (ANTARA Sumsel) - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengimbau masyarakat sebagai konsumen untuk mewaspadai potongan harga palsu di pusat perbelanjaan yang kemungkinan terjadi menjelang pergantian tahun.
"Rata-rata pemberian diskon dengan menaikkan harga terlebih dahulu. YLKI sering menemukan harga sandang yang dinaikkan lebih dulu, misalnya 100 persen, baru kemudian diberi diskon 50 persen," kata Tulus melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.
Padahal, Tulus mengatakan potongan harga palsu dengan menaikkan harga terlebih dahulu itu melanggar aturan dan bisa dipidana. Namun, hal itu masih sering dilakukan pelaku usaha.
Selain agar tidak mengalami kerugian, potongan harga juga dilakukan pelaku usaha untuk "cuci gudang" barang-barangnya. Barang-barang yang tersebut sengaja dilepas ke pasar untuk menghabiskan stok.
"Guna mempercepat 'cuci gudang' itu, pelaku usaha biasanya memberikan iming-iming potongan harga kepada konsumen," ujarnya pula.
Karena itu, YLKI meminta Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan di daerah untuk melakukan pengawasan terhadap barang-barang, terutama produk sandang yang dinaikkan harganya terlebih dahulu sebelum diberi potongan harga.
"YLKI juga meminta kepolisian untuk melakukan penegakan hukum apabila terjadi pelanggaran terkait diskon palsu itu," kata Tulus pula.
Berita Terkait
Penumpang KA Lebaran 2024 diimbau tak bawa barang berlebihan
Senin, 18 Maret 2024 19:55 Wib
Disperindag OKU pastikan harga kebutuhan pokok stabil jelang Ramadhan
Minggu, 10 Maret 2024 18:38 Wib
Polisi OKU sambangi pedagang pasar
Selasa, 5 Maret 2024 15:54 Wib
Api disulut, narkoba jadi abu
Selasa, 6 Februari 2024 22:15 Wib
Pemkab OKU tingkatkan pengawasan pasar tradisional
Kamis, 1 Februari 2024 14:43 Wib
OKU Timur luncurkanProgram GPISS
Senin, 29 Januari 2024 22:38 Wib
Polres OKU sita 1.750 knalpot brong
Selasa, 16 Januari 2024 20:07 Wib
Polres OKU sita ribuan petasan
Senin, 1 Januari 2024 18:56 Wib