Sumatera Selatan bidikan perbankan untuk ekspansi

id ojk, otoritas jasa keuangan, sumsel bidik perbankan, ekspansi, Panca Hadi Suryatno, perbankan

Sumatera Selatan bidikan perbankan untuk ekspansi

Panca Hadi Suryatno. (ANTARA Sumsel/Dolly Rosana/Ang/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi bidikan kalangan perusahaan perbankan untuk berekspansi karena pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata nasional dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional VII Sumatera Bagian Selatan Panca Hadi Suryatno di Palembang, Jumat, mengatakan, OJK mencatat per November 2017 terdapat 49 perusahaan perbankan yang berkantor di Palembang. Sementara untuk Bank Perkreditan Rakyat terdapat 24 unit.

"Dari jumlah ini bisa dikatakan bahwa Sumsel merupakan daerah yang cukup menjanjikan. Pada tahun ini, ada BCA Syariah, Bank Multiarta Sentosa, dan Bank Mestika Dharma," kata Hadi.

Bukan hanya membuka kantor cabang utama, sejumlah bank juga berani berekpansi ke kabupaten/kota.

Panca mengatakan, OJK Sumbagsel telah menerima surat permohonan dari Bank Tabungan Negara untuk membuka kantor cabang di Baturaja.

"Kemungkinan awal tahun sudah keluar izinnya," kata Panca.

Secara garis besar, pertumbuhan sektor perbankan di Sumsel cukup mengembirakan sepanjang tahun 2017.

Walaupun daerah ini masih dipayungi pelemahan harga komoditas ekspor, yakni karet, sawit dan batubara tapi berdasarkan data

Badan Pusat Statistik tahun 2016 mencatat pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 5,03 persen atau sedikit lebih tinggi dari angka rata-rata nasional 5,02 persen.

Sedangkan tahun ini, BPS mencatat pada triwulan III pertumbuhan ekonominya menembus 5,56 persen atau diatas angka rata-rata nasional 5,06 persen. Artinya pertumbuhan ekonomi Sumsel telah melampaui proyeksi awal Bank Indonesia yakni 5,1 hingga 5,5 persen.

Faktor utama pendongkraknya tak lain karena daerah ini akan menjadi tuan rumah ajang olahraga multievent bergengsi tingkat Asia, Asian Games XVIII tahun 2018 bersama ibu kota negara DKI Jakarta.???

Menurut Panca, meski tetap tumbuh tapi tidak bisa disangkal masih ada ada perlambatan yang terlihat dari realisasi kredit dan persentase rasio kredit macet.

"Untuk NPL memang ada naik sedikit tapi masih di bawah ambang batas 5,0 persen," kata Panca.