Palembang (ANTARA Sumsel) - Panitia penyelenggara Asian Games XVIII (Inasgoc) ternyata sudah lebih dari satu tahun tidak menerima honor karena belum adanya kesepakatan pemerintah terkait besaran dananya.
Direktur Deputi I Inasgoc Muddai Madang di Palembang, Kamis, yang diwawancarai seusai mendamping Wapres Jusuf Kalla memantau progres beberapa venue di Jakabaring, mengatakan, hingga kini masih ada tarik ulur mengenai pihak yang akan membayar, apakah pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
"Ini sedang dirundingkan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Yang jelas sudah setahun lebih, panitia daerah ini tidak dibayar," kata dia.
Menurutnya, kondisi ini erat kaitannya dengan kondisi keuangan Sumsel yang sedang sulit seiring dengan pemangkasan Dana Bagi Hasil Migas.
"Kami mengerti juga bahwa daerah sedang sulit keuangan. Tapi, masalahnya kasihan saja dengan orang-orang yang sudah bekerja, apalagi sampai mengeluarkan uang pribadi," kata Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia ini.
Sejauh ini, ia melanjutkan, Inasgoc telah membicarakannya dengan pemerintah dengan harapan setidaknya pada awal tahun 2018 telah terselesaikan.
Muddai mengatakan, dalam susunan kepanitian Inaogoc Sumsel terdapat sekitar 90 orang dari berbagai unsur, baik kalangan profesional hingga Pegawai Negeri Sipil.
Meski honor tersebut belum dicairkan, Muddai menggaransi tidak akan berpengaruh dengan kinerja panitia.
"Buktinya, kami terus bekerja. Tidak ada yang mogok," ujar mantan Ketua Umum KONI Sumsel ini.
Panitia Inasgoc belum terima honor setahun
Muddai Maddang (ANTARA Sumsel/Feny Selly)
