BPBD OKU siapkan posko siaga bencana

id Hemni Rusdi, posko bencana, bpbd, Penanggulangan Bencana, bajir, erosi, tanah longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BPBD OKU siapkan posko siaga bencana

Dokumentasi- Sejumlah anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengangkut perahu karet pada pemantapan logistik dan pelatihan penggunaan peralatan penanggulangan bencana. (ANTARA Sumsel/Feny Selly)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menyiapkan posko siaga bencana tersebar setiap kecamatan yang rawan terjadi bencana alam seperti bajir, erosi dan tanah longsor.

"Posko ini kami siagakan untuk mengatasi bencana alam seperti banjir, erosi dan tanah longsor," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Hemni Rusdi melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Salimin di Baturaja, Rabu.

Salimin mengemukakan, posko tersebut didirikan disejumlah kecamatan seperti di Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Semidang Aji, Pengandonan dan Sinar Peninjauan karena kawasan tersebut dinilai rawan terjadi bencana banjir akibat tingginya curah hujan di wilayah itu.

Selain itu kata dia, juga mendirikan posko di kawasan titik rawan terjadi bencana erosi seperti di Kecamatan Baturaja Barat, Timur, Lengkiti, Lubuk Batang dan Peninjauan.

"Termasuk daerah rawan bencana tanah longsor seperti di Kecamatan Ulu Ogan, Lengkiti dan Baturaja Barat juga kami siapkan posko siaga bencana," kata dia.

Dia mengungkapkan, posko siaga bencana tersebut sudah disiapkan sejak September 2017 hingga akhir tahun nanti sebagai upaya mengantisipasi terjadinya bencana alam.

"Pendirian posko siaga bencana ini merupakan instruksi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan agar?siaga sampai akhir tahun," katanya.

Menurut dia, meskipun di Kabupaten OKU belum terdapat peristiwa bencana alam, namun pendirian posko siaga di sejumlah kawasan titik rawan bencana tersebut dinilai diperlukan mengingat intensitas curah hujan saat ini cukup tinggi.

"Tingginya curah hujan saat ini mengharuskan kami untuk tetap mengedepankan kesiagaan bencana," ungkapnya.

Apalagi kata dia, dari laporan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum lama ini bahwa curah hujan yang cukup tinggi akan terjadi di Sumsel hingga akhir Desember 2017.

"Meskipun prediksi BMKG tersebut tidak jadi patokan karena bisa saja meleset, namun kita tetap harus waspada," ujarnya.