BUMDes Musi Banyuasin kembangkan usaha minyak nilam

id usaha minyak nilam, nilam, bumdes, bum desa, badan usaha milik desa, minyak nilam

...Usaha pembuatan minyak nilam itu merupakan pemanfaatan potensi desa yang selama ini belum dokelola secara maksimal untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa...
Sekayu, Musi Banyuasin (ANTARA Sumsel) - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan mengembangkan usaha pembuatan minyak nilam yang bisa dijadikan obat luka dan bahan pendukung pembuatan kosmetika.

Usaha pembuatan minyak nilam itu merupakan pemanfaatan potensi desa yang selama ini belum dokelola secara maksimal untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa, kata pengelola BUMDes Muara Medak Yadi Hermawan, di Sekayu, Rabu.

Menurut dia, tanaman nilam (pogostemon cablin) yang tumbuh banyak di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir mulai dimanfaatkan sejak 2015 dengan merintis usaha pengolahan tanaman nilam menjadi obat luka.

Kegiatan usaha ini diupayakan terus meningkat baik secara kualitas maupun kuantitasnya, karena hingga kini masih dilakukan secara tradisional.

"Minyak nilam yang dihasilkan petani binaan BUMDes Muara Medak hanya olahan grade 2 dengan harga jual Rp600 ribu perliter, jika hasilnya bisa ditingkatkan menjadi grade 1 harganya bisa lebih tinggi dan mensejaterahkan warga desa ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk menghasilkan 1 liter minyak nilam, dibutuhkan 20 kilogram nilam yang sebelumnya telah melalui proses pengeringan.

Tanaman nilam terlebih dahulu dipisahkan batang dan daunnya kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama satu hari, kemudian dilakukan proses penyulingan menggunakan kayu bakar dan sedikit air.

Usaha minyak nilam sangat memungkinkan dikembangkan dengan skala industri karena tanaman nilam tumbuh subur di daerah ini dan bisa dipanen setiap bulan.

Untuk awal penanaman sampai panen nilam membutuhkan waktu proses pertumbuhan sekitar 6 bulan, setelah melalui masa penanaman dan panen pertama itu, selanjutnya nilam bisa dipanen setiap bulan.

Nilam bisa dipanen setiap bulan karena tanaman tersebut hampir mirip dengan jenis sayuran kangkung yang diambil untuk diolah menjadi minyak hanya daunnya, kata pengelola BUMDes itu.

Sementara Plt Sekda Musi Banyuasin Apriyadi mengatakan, pihaknya akan membantu petani dan pengelola BUMDes Muara Medak mengembangkan kegiatan usaha pengolahan minyak nilam.

Kualitas dan produksi minyak nilam daerah ini perlu ditingkatkan karena saat ini sudah banyak peminatnya, tidak hanya masyarakat sekitar Sumsel tetapi juga dikirim ke Jakarta untuk bahan tambahan pembuatan minyak wangi dan kosmetik, ujar Apriyadi.