Ibu rumah tangga rentan terpapar HIV/AIDS

id ibu rumah tangga rentan hiv/aids. hari aids sedunia, kemenkes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, M Subuh, gubernur sumsel, alex n

Ibu rumah tangga rentan terpapar HIV/AIDS

Dokumentasi - Kampanye pencegahan HIV/AIDS (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kalangan ibu rumah tangga saat ini paling rentan terpapar virus HIV/AIDS karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan diketahui laju pertumbuhannya sangat cepat dibandingkan kelompok lain yakni 0,7 persen menjadi 2,0 persen.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes M Subuh di Palembang, Selasa, seusai peringatan Hari Aids, mengatakan data Kemenkes terbaru menunjukkan jumlah penderita HIV/AIDS ibu rumah tangga sudah mencapai 220 orang.

"Asal tahu saja jumlah ini bukan menggambarkan sebenarnya, karena seperti ketahui bahwa penderita HIV/AIDS layaknya fenomena gunung es. Artinya di atas 220 orang, tapi aslinya bisa dua kali lipat," kata Subuh.

Ia menjelaskan besarnya jumlah pengidap dari ibu rumah tangga ini karena posisi mereka yang tidak terlindungi.

Kondisi ini jauh berbeda dengan PSK yang justru menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

"Ujung-ujungnya memang kembali pada perilaku seksual. Bagaimana setiap pasangan itu saling setia dan tidak berganti-ganti," ujar dia.

Kemenkes mencatat dari 220 IRT yang terkena HIV/AIDS, 78 persen tertular dari hubungan seks. Sementara, sisanya tertular melalui jarum suntik dan pemakaian narkoba.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin tak menyangkal mengapa ibu rumah tangga merupakan kelompok yang sangat tidak terlindungi.

"Jelas tidak mungkin dia (IRT) minta ke suaminya pakai kondom. Sementara di sisi lain, ternyata suaminya ini dengan orang lain juga," kata Alex.

Menurutnya, langkah paling efektif yakni menggencarkan sosialisasi ke masyarakat. Dirinya pun bersedia menjadi volunteer.

"Jangankan yang di desa, yang di kota saja masih belum tahu apa itu HIV/AIDS. Artinya sangat perlu disampaikan ke masyarakat mengenai cara pencegahannya, jika sudah terlanjur ya harus diberitahukan juga agar tidak menularkan ke orang lain," kata mantan Bupati Musi Banyuasin ini.

Sementara itu, pada tahun 2017 sekitar 7,5 juta orang di Indonesia telah diperiksa HIV/AIDS. Kemenkes RI menargetkan sebanyak 10 juta orang akan diperiksa tahun 2018 dan sebanyak 20 juta orang di tahun 2020.

Kemenkes juga telah menyiapkan sebanyak 300 ribu obat untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) secara gratis. Obat tersebut di distribusikan kepada setiap Dinas Kesehatan Provinsi masing-masing daerah.