Korban banjir Pekanbaru mulai diserang penyakit

id pengungsi, banjir, korban banjir, dinas kesehatan, kesehatan pengungsi, puskesmas, banjir pekanbaru

Korban banjir Pekanbaru mulai diserang penyakit

Dokumentasi- pengungsi membantu menurunkan barang bantuan dermawan. (ANTARA/Dwa/17))

Pekanbaru (ANTARA Sumsel) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menyatakan sejumlah warga ibu kota Provinsi Riau terdampak banjir yang telah berlangsung dalam empat hari terakhir mulai terserang penyakit.

"Kita sudah melakukan penanganan bagi warga yang menderita penyakit karena terdampak banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Helda menuturkan, secara umum warga yang terdampak banjir mengeluhkan terserang penyakit kulit dan flu. Namun, dia menuturkan penyakit lainnya seperti diare rentan menyerang warga yang menjadi korban banjir.

Untuk itu, dia mengatakan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah berkoordinasi dengan Dinas terkait serta Puskesmas dan perangkat pemerintahan kecamatan untuk menangani korban banjir yang terserang penyakit.

"Layanan kesehatan telah kita bentuk di tenda-tenda darurat. Begitu juga petugas, ambulans kita siagakan. Intinya pasien yang ingin dapat layanan kesehatan, kita sudah siap," jelasnya.

Dinas Sosial Kota Pekanbaru mencatat sekitar 10.887 warga kota berjuluk Madani tersebut terdampak banjir. Banjir sendiri terjadi sejak Jumat awal Desember ini. Mayoritas pemukiman warga yang terendam banjir berlokasi di bantaran Sungai Siak dan sejumlah anak sungai di Kota tersebut.

"Di seluruh Pekanbaru berdasarkan data laporan kita dari Tagana dan lainnya sekitar 3.567 kepala keluarga atau 10.887 jiwa terdampak banjir," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Chairani.

Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Siak di Pekanbaru saat ini melanda sejumlah titik pemukiman warga di Kecamatan Rumbai dan Tenayan Raya. Di Rumbai, banjir terjadi di Perumahan Witayu, Palas dan Meranti Pandak.

Sementara di Tenayan Raya, banjir terjadi di kawasan padat penduduk seperti di Bambu Kuning dan Rejosari.

Sebagai langkah antisipasi, ia mengatakan Dinas Sosial Pekanbaru telah mendirikan 12 tenda pengungsian pada titik-titik banjir tersebut. Selain itu, pihaknya juga turut menyalurkan sembilan bahan pokok serta mendirikan dapur-dapur darurat.

"Di setiap tenda darurat kita dirikan juga dapur darurat serta distribusikan Sembako," tuturnya.

Lebih jauh, ia menuturkan saat ini terdapat sejumlah keluarga yang mengungsi akibat terdampak banjir tersebut.

Terpisah, Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menuturkan bahwa dirinya telah meninjau sejumlah titik lokasi banjir. Firdaus mengatakan banjir yang terjadi di Pekanbaru mayoritas terjadi pada pemukiman yang berada di bibir Sungai Siak dan sejumlah anak sungai.

"Bantuan telah kita salurkan. Yang kita fokuskan dalam penanganan banjir ini adalah anak-anak karena mereka sedang menghadapi ujian," tuturnya.

Lebih jauh, dirinya berharap agar seluruh pihak baik Pemerintah Kota Pekanbaru, masyarakat dan swasta dapat bersama menangani permasalahan banjir.

"Agar kebersamaan bagi masyarakat, perusahaan untuk dapat saling membantu dan bersinergi membantu korban banjir," ujarnya.